Kampanye Cawabup Hj. Hanipah Musyafirin Diwarnai Dugaan Politik Uang - newsmetrontb

Friday, October 11, 2024

Kampanye Cawabup Hj. Hanipah Musyafirin Diwarnai Dugaan Politik Uang

 


Sumbawa Barat, News Metro NTB.

Sebuah video yang memperlihatkan aktivitas kampanye Calon Wakil Bupati Sumbawa Barat nomor urut 1, Hj. Hanipah Musyafirin, S.Pt., MM.Inov, kini ramai diperbincangkan. 


Video berdurasi 58 detik tersebut beredar luas di grup WhatsApp Warga Sumbawa Barat, menimbulkan tanda tanya besar terkait dugaan adanya praktik politik uang yang mencederai prinsip demokrasi.


Meskipun belum dapat dipastikan kapan dan di mana tepatnya kampanye itu berlangsung, video tersebut memperlihatkan seorang ibu-ibu yang tampak memegang dan mengipaskan lembaran uang tunai. 

Hingga saat ini, jumlah uang yang terlihat dalam video belum dapat diketahui pasti. Namun, yang jelas, kejadian ini memancing sorotan masyarakat kaitannya dengan dugaan politik uang.

Dalam video itu, Hj. Hanipah Musyafirin terlihat didampingi oleh Ketua Koalisi, Kaharuddin Umar, serta sejumlah juru kampanye lainnya. 

Dalam salah satu momen, istri Bupati Sumbawa Barat dua periode, W. Musyafirin, memberikan pertanyaan kepada warga yang hadir. Setelah menjawab, warga tersebut diberikan imbalan berupa uang tunai.

Kaharuddin Umar, selaku ketua Koalisi pasangan calon nomor urut 1 (Amar Nurmansyah dan Hanipah) , hanya merespon singkat terkait dugaan politik uang yang diduga dilakukan oleh Paslon yang didukungnya. 

"Mhn maaf saya tidak menyaksikan tentang hal itu. Menurut saya tidak benar," ungkapnya singkat, melalui pesan Whatsapps kepada wartawan. 

Tak hanya Kaharuddin Umar, upaya konfirmasi kepada Ketua Bawaslu Sumbawa Barat, Khaeruddin, ST, belum membuahkan hasil. 

Hingga berita ini diturunkan, Bawaslu Sumbawa Barat belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan politik uang yang mencuat dari video ini.

Video kampanye ini telah menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan warga dan para pengamat politik di Sumbawa Barat. 

Jika dugaan politik uang ini terbukti, maka peristiwa ini tak hanya akan mencederai proses demokrasi, tetapi juga menodai citra pemilihan kepala daerah yang seharusnya berjalan bersih dan adil.(NF)

@lombokepo

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments