Kabupaten Bima - Laskar Bima Craft (LBC) atau Pejuang kreatifitas Bima merupakan salah satu UKM yang berada di kampus STIT Sunan Giri Bima. Pejuang kreatif ini mengasah intelektual bersama alam (MIBA) di pantai Oi fanda yang beralamat di Jl. Lintas Ambalawi Kolo, Nipa, Ambalawi, Kabupaten Bima.
Miba yang dilakukan ini sudah menjadi agenda rutin UKM L. Bima craft sejak tahun 2015 didirikan UKM LBC hingga tahun 2021 dan seterusnya. Agenda Miba tersebut biasa diadakan satu kali dalam setahun sebagai syarat Mahasiswa/i untuk menjadi anggota L. Bima Craft.
Dosen Pembina UKM L. Bima Craft, Hermanyah M. P.d.I mengatakan bahwa L. Bima Craft pernah mengadakan Miba di beberapa tempat yaitu di Pulau Kambing, kemudian di Pantai Nanga To'i Kilo dan sekarang di pantai Oi Fanda.
Tujuan diadakan kegiatan itu, Untuk melatih dan membina Mahasiswa/i yang menjadi peserta Miba sekaligus menguji kelayakan mereka supaya disyahkan sebagai anggota baru UKM L. Bima Craft STIT Sunan Giri Bima.
"Sejak tahun 2015 hingga tahun 2020, mahasiswa/i yang tergabung sebagai anggota dan pengurus L. Bima Craft, telah banyak menemukan ide-ide kreatif yang bernilai ekonomis seperti membuat Tas dari talikur, gelas, note book, celengan, gantungan kunci, asbak, lampu hias, sablon, plakat, kaligrafi. Adapun bahan bakunya bisa dari bambu, potongan papan, pelepah pisang, talikur, ampas kayu dan semacamnya," bebernya, pada Jum,at, (1/1).
Ia juga berharap kepada Pemerintah untuk membantu UKM tersebut karena sejauh ini belum pernah ada partisipasi langsung dari pemerintah. Dengan bantuan pemerintah, pihaknya dan pemerintah bisa sama-sama berpartisipasi demi terbentuknya mahasiswa/i yang kreatif, ekonomis dan mandiri, membantu mereka agar tidak jadi pengangguran setelah mengakhiri masa kuliah.
"Walaupun ada beberapa kendala terkait anggaran dan hambatan-hambatan yang kita hadapi di masa pandemi covid19 ini, tetapi adanya hubungan kerja sama dengan sekolah, ini sangat membantu, Karena sebelum mereka wisuda kuliah, sudah ada tawaran untuk membina para siswa/i di sekolah," pungkasnya
Lanjut Herman, Sebenarnya dari pihak sekolah sudah lumayan banyak yang mengajukan surat kerjasama, karena sedang banyak pekerjaan, maka yang ia terima baru dua sekolah yaitu SMK Muhamadiyah Sila dan MA Al-madinah di Rada Kabupaten Bima. Selain itu baru-baru ini ada juga dari kampus STIKP yang ingin bekerjasama," katanya
Harapan besarnya, Setelah mahasisa/i yang ia bina di UKM L. Bima Craft nanti cara berfikir kreatifnya tetap berjalan, berintelektual, mereka menjadi orang yang kuat dan tangguh secara mandiri.
Sementara kepada pemerintah ia sangat berharap, karena ini adalah wadah penelitian, pembinaan serta pembentukan Soft Skill mahasiswa, pihak pemerintah janga hanya mendukung tetapi juga harus membantu secara finansial, moral maupun moril," tutupnya. (Alfin)
@lombokepo