Mataram, – Era revolusi industri 4.0 mengharuskan semua sektor pembangunan dapat beradaptasi dengan teknologi informasi, sehingga Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., berharap berbagai inovasi yang digagas dapat mengedepankan pemanfaatan teknologi informasi.
Menurut Gubernur yang memiliki akun facebook dengan nama Bang Zul Zulkieflimansyah ini, bahwa di era industri 4.0 ini, semua sektor harus memiliki pola atau artefaknya dan mampu beradaptasi dengan teknologi informasi. Ia mencontohkan pola manajemen inovasi di dunia pendidikan dari tingkat SD hingga Perguruan Tinggi modelnya lain dan harus memiliki ciri khas sendiri. Begitu juga dengan pola manajemen yang harus dikembangkan di sektor pembangunan lainnya, seperti perbankan, pertanian, seni, peternakan, perikanan, industry dan lain sebagainya.
"Termasuk pada sektor industri, pertanian dan perikanan , kehutanan, perdagangan dan yang lainnya, sehingga outputnya dapat dieksplore untuk menghasilkan karya-karya yang dapat meningkatkan kemajuan NTB disegala bidang " kata Gubernur saat memberikan sambutan pada Seminar Nasional dengan Webinar Call For Papers, mengusung tema Peran Riset Berbasis Inovasi untuk Pembangunan Daerah di Era Revolusi Industri yang Berkelanjutan, yang digagas Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Rabu (20/1/2021) di Pendopo Gubernur NTB.
Gubernur Bang Zul, menjelaskan bahwa hal inilah yang membuat manajemen inovasi harus mampu melibatkan berbagai lintas disiplin ilmu. Hal ini akan memberi kesempatan kepada siapa saja dan merangkul lebih banyak audiens untuk berpartisipasi dan berkontribusi terhadap manajemen inovasi.
Menurutnya, kalau tidak mampu mengusai manajemen inovasi, terutama inovasi dengan platfon IT, maka kita tidak akan mampu bersaing dan berkompetisi. Oleh karena itu, manajemen inovasi itu adalah satu area lintas disiplin yang melibatkan banyak ahli dan memiliki pattern pembelajaran yang berbeda-beda.
"Ini benar-benar area yang menarik dan menggairahkan. Jadi inovasi teknologi ini luar biasa," kata mantan anggota DPR RI ini.
Lebih lanjut, dalam pembangunan seperti sekarang manajemen inovasi sangat dibutuhkan. Bang Zul menjelaskan bagaimana awal dulu manajemen inovasi menjadi satu prodi yang langka di Indonesia, karena banyak program pemerintah saat itu seperti science techno park dan lain sebagainnya belum mampu dikembangkan dengan maksimal.
Manajemen Inovasi adalah bidang ilmu multidisiplin yang sedang berkembang. Program Studi Manajemen Inovasi memadukan antara pendidikan, riset, science dan teknologi yang selaras dengan tuntutan industry 4.0.
"Kuliah umum yang kami adakan di UTS awalnya, membuka mata dan informasi dari banyak kalangan terutama mahasiswa pasca sarjana bahwa ilmu ini lintas disiplin dan sangat menarik dan bisa masuk pada semua sektor," jelasnya.
Sehingga Gubernur berharap Program Studi Magister Manajemen Inovasi yang telah dibuka UTS dapat mencetak calon-calon enterpreneur baru dan sumber daya manusia handal di sektor birokrasi dan pelayanan publik.
@lombokepo