Sumbawa Besar - Polres Sumbawa melaksanakan apel gelar pasukan dalam kesiapan menghadapi bencana alam di Wilayah Kabupaten Sumbawa, Kamis (12/11/2020) di halaman kantor Bupati Sumbawa.
Apel dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sumbawa, dihadiri oleh Forkompimda dan diikuti oleh peserta dari unsur TNI-Polri, Bazarnas, dan Satpol PP.
Apel diawali dengan pengecekan pasukan oleh Sekda didampingi oleh Waka Polres dan Kadis Kodim/1607 Sumbawa.
Kapolda NTB, dalam amanatnya yang dibacakan oleh Sekda Sumbawa, Drs. H. Hasan Basri, MM., mengatakan, apel ini laksanakan sebagai bentuk kesiapsiagaan kita dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam. Menurutnya, tidak bisa dipungkiri bahwa intensitas dan kompleksitas bencana saat ini telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian matrial yang besar serta sangat mengganggu aktivitas dan produktivitas baik untuk keberlangsungan dunia usaha dan mata pencaharian masyarakat.
Melihat perkembangn situasi nasional saat ini lanjutnya, banyak terjadi bencana alam dan menjadi perhatian semua pihak akibat dampak perubahan cuaca yang menimbulkan permasalahan seperti memaksa masyarakat untuk mengungsi, adanya korban jiwa serta rusaknya fasilitas publik dan rumah warga.
Berdasarkan perkiraan cuaca yang di sampaikan BMKG kata Kapolda, bahwa NTB sudah memasuki musim penghujan yang puncaknya diperkirakan terjadi pada bulan November 2020 hingga Februari 2021.
"Sehingga perlu diwaspadai hujan lebat dan angin kencang serta bencana lainnya terutama tanah longsor mengingat wilayah NTB terbentang daerah pegunungan dan perbukitan yang sangat rentan terjadinya tanah longsor," ungkapnya.
Bencana alam juga menimbulkan dampak sosial yang dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Belum lagi kerugian ekonomi yang ditimbulkan dari musibah bencana yang terjadi. Oleh karena itu perlu langkah- langkah antisipasi penanggulangan secara nyata dalam bentuk kesiapan personel dan sarana prasarana yang akan digunakan dalam penanganan bencana alam di wilayah provinsi NTB
"Sebagai bentuk kehadiran Negara ditengah- tengah masyarakat dalam setiap bencana, kita sepatutnya harus tanggap terhadap perkiraan terjadinya bencana, sehingga kita dituntut untuk siap siaga dan all out bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat baik tni, polri pemerintah daerah, instansi terkait serta seluruh lapisan masyarakat sampai tingkat terbawah untuk meminimalisir dampak yang ditmbulkan dari setiap terjadinya bencana," ungkapnya.
Menangani bencana alam serta dampak yang ditimbulkan, diperlukan peran serta dan kerjasama yang baik dari semua pihak, TNI, Polri, instansi terkait, lembaga kemasyarakatan, tokoh masyarakat, hingga para pemuda untuk bersama memberikan pembekalan kepada masyarakat agar siap dikondisi apapun, dalam menghadapi ancaman terjadinya bencana.
"Saya berharap kita dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Mari kita terus berupaya agar masyarakat dapat menjadi masyarakat yang tanggap dan tangguh terhadap bencana sehingga dapat meminimalisir korban baik korban jiwa maupun korban materil saat bencana alam terjadi," pungkasnya.
@lombokepo