Mataram-Rencana Infestasi pembangunan Rumah Sakit Lanjut Usia (RS Lansia) berbasis Wisata Ekologi yang mulai didengungkan 2017 lalu perlahan mulai Nampak nyata. RS Lansia yang digagas Badan Ketahanan Nasional dan Internasional Republik Indonesia (BKNI RI) tersebut bertujuan membantu pemerintah dalam pemerataan pelayanan kesehatan diseluruh wilayah pelosok Indonesiadan juga mendukung Pariwisata Indonesia dengan membangun klinik Pratama Rawat Inap dan Medical Tourism Senior Living untuk menarik turis asing lanjut usia dengan pelayanan kesehatan dan perawatan yang berkelas Internasional. Serta penyerapan tenaga kerja ahli dan PAD maupun Nasional.
Hal tersebut dipaparkan ketua Presidium BKNI RI RM Tri Harsono dalam sambutannya pada lounching penandatanganan kontrak fasilitas kesehatan dan perawatan lanjut usia berbasis wisata ekologi (Medical Tourism Senior Living) diroom Garuda Hotel Puri Indah Subag Cakra Negara Kota Mataram pada hari Kamis 8 Oktober 2020.
“Hari ini kita penandatanganan kontrak dan sekaligus sosialisasi Rumah Sakit Lansia berbasis wisata Ekologi bertaraf Internasional di Lombok dengan para Mitra Kerja kontraktor BKNI RI. BKNI RI ini adalah badan penyangga Negara non structural, mampu dan mandiri dan tidak meminta anggaran Negara. BKNRI sudah terbentuk sejak tahun 1988 dengan nama BAKORTANAS yang berevolusi menjadi BKNI RI. Dikatakan Internasional karena terus berupaya mengangkat Indonesia diseluruh dunia sebagai sebuah Negara yang penuh cinta dan dicintai dan wajib dipertahankan persatuan dan kedaulatannya agar Indonesia dipandang lebih baik dimata dunia”, ujarnya.
Pria kelahiran Cilacap 21 Agustus 1975 silam ini juga mengatakan bahwa BKNI RI telah mengajukan permohonan kepada pemerintah RI untuk membantu proses pemerintahan Negara Republik Indonesia untuk mengurangi hutang luar negeri yang telah mencapai Rp. 10.000 trilyun minimal 1%. Menurutnya jika 1% ini diswadayakan dari masing masing daerah melalui hasil pembangunan RS Lansia Ekologi tersebut setidaknya bisa menjadi banyak untuk membantu Negara menyelesaikan hutang luar negeri agar anak cucu rakyat Indonesia dapat merasakan kemerdekaan seutuhnya.
Acara tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan kontrak kerja dengan PT. DAYA SAMUDRA CIPTA, PT. PUTRA WALI MANDIRI dan PT. WIRA DIVA KARYA sebagai mitra kerja BKNI RI dihadapan puluhan rekanan Kontraktor dan pemilik lahan yang akan dibebaskan sebagai lokasi pembangunan RS Lansia Ekologi Lombok.
Dalam wawancaranya usai penandatanganan MOU tersebut ketua Presidium BKNI RI Raden Mas Tri Harsono mengatakan bahwa RS Lansia Ekologi akan dibangun di 3 titik lokasi disetiap Kabupaten.
“Insya Allah Rumah Sakit Lansia Ekologi ini akan kita bangun di 3 titik lokasi di tiap Kabupaten dengan luas 5 ha yang bertujuan adalah untuk memperkuat ekonomi kerakyatan local, meningkatkan pendapatan daerah, dan intinya membantu mengurangi beban pemerintah daerah maupun pusat. Dan mohon do’a restu dan dukungan semua pihak untuk kelancaran program ini”, harapnya.
Dijelaskannya juga bahwa tiap titik pembangunan RS Lansia tersebut diencanakan menelan anggaran antara Rp. 2,5 Milyar hingga Rp. 3,5 Milyar disesuaikan dengan kondisi wilayah dan tidak boleh dibangun diperkotaan. Terkait penyerapan tenaga kerja diprioritaskan untuk tenaga kerja yang tersedia disekitar lokasi pembangunan. Diakuinya juga bahwa sumber anggaran pembangunan RS Lansia tersebut dikumpulkan dari 200 negara dan telah diketahui oleh BPK,Kementrian keuangan dan Presiden RI.
Korwil BKNI RI NTB Aaan Sapoetra dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa lahan yang sudah siap untuk dibangun adalah diwilayah Pulau Sumbawa.
“ Lahan yang sudah siap dan akan segera dilakukan pembayaran adalah di Pulau Sumbawa. Untuk Pulau Lombok sudah ada 18 titik yang kami pegang dan sedang dalam proses verifikasi dokumen”, jelasnya. (LNG04)
@lombokepo