Giri Menang, 21 September 2020. Gebrakan yang dilakukan Dinas Pariwisata Lombok Barat (Lobar) dalam membangkitkan Pariwisata Lobar diapresiasi Wakil Bupati Lobar Hj. Sumiatun.
Dispar Lobar dengan nakhoda Saepul Akhkam dianggap gesit. Akhkam yang juga mantan Kepala Bagian Humas dan Protokol Lobar diakui wabup sukses dalam menyelenggarakan event-event bersama pelaku pariwisara Lobar.
Hal itu disampaikan Hj. Sumiatun saat membuka acara pelatihan pengelolaan warung makan yang bertempat di Hotel Montana Senggigi, Senin, (22/9).
Politisi asal Sekotong itu merasa bangga kreativitas dan inovasi yang ditunjukkan oleh Kepala Dinas Pariwisata. Hal ini terlihat dengan berbagai program Dispar di tengah pandemi Covid-19.
" Saya bangga beliau menjadi Kepala Dinas Pariwisata dengan kreativitas dan inovasinya pariwisata Lombok Barat bisa bangkit dan bangun lagi," kata Sumiatun.
Selain itu, Akhkam juga dipuji wabup karena terus berpikir untuk kemajuan Parwisata Lombok Barat, tak kenal hari libur dan terus bekerja keras.
Oleh karena itu, pada acara pembukaan pelatihan bagi pengelola warung makan tersebut para pelaku usaha termasuk peserta pelatihan warung makan diharapkan wabup ikut membantu membangkitkan pariwisata melalui kulinernya termasuk di Pantai Tanjung Bias.
Tidak hanya itu, Ketua Partai Golkar Lombok Barat itu juga menyampaikan agar setiap aturan pemerintah ditaati dalam setiap perintah yang dikeluarkan terutama melaksanakan himbauan protokol Covid-19.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat H.Saepul Akhkam menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wakil Bupati Lombok Barat yang berkesempatan hadir bersama Wakil Ketua DPRD Lombok Barat Hj.Nurul Adha untuk membuka pelatihan untuk para pengelola warung makan.
Pada kesempatan itu, Akhkam melaporkan beberapa rangkaian kegiatan Dinas Pariwisata Lombok Barat yang terdiri atas 16 angkatan pelatihan. Yang pertama diawali dengan pelatihan agen travel, kedua pelatihan desa wisata, dan selanjutnya secara pararel mengundang penanggung jawab setiap warung makan untuk pelatihan dan dibagi menjadi tiga angkatan. Kemudian setelah pelatihan ini akan berlanjut kepada pelatihan home stay, tata kelola destinasi kemudian ada pelatihan fashion dan handicraft. "Terakhir pelatihan secara khusus untuk snorkling dan diving," katanya.
Khusus untuk pelatihan warung makan Akhkam akan memfasilitasi setiap warung makan untuk mendapatkan sertifikat halal dari MUI dan surat layak sehat dari Dinas Kesehatan Lombok Barat.
"Karena pariwisata Lombok Barat sudah menyandang wisata halal. Halal itu tidak hanya berbasis syariat namun menjadi daya hidup yang halal," tambahnya.
Lanjut kata Akhkam, untuk anggaran yang digunakan untuk pelatihan bersumber dari dana insentif daerah sebesar Rp 1,1 milliar dan 86 persennya atau sekitar Rp 900 juta digunakan untuk 16 angkatan.
"Kalau kita hitung sekitar tiga bulan pelatihan akan dilaksanakan," jelasnya. (Dedy Suhirman - ProKopi-Lobar/LNG04)
@lombokepo