Mataram - - Di masa pandemi, pemerintah senantiasa berinovasi agar segala akses pelayanan lebih dekat dan mudah kepada masyarakat. Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah dalam acara syukuran HUT Lalu Lintas Polda NTB yang dirangkaikan dengam peluncuran aplikasi 'GO SIM' dan 'Samsat Apps' bertempat di Polda NTB, Selasa (22/09).
Aplikasi - aplikasi tersebut kini tersedia di Playstore dan dapat di unduh dengan gratis oleh warga NTB.
Wagub mengapresi terobosan tersebut. Menurutnya, pelayanan berbasis teknologi informasi selain memudahkan masyarakat di tengah pandemi, juga dapat membangun kesadaran untuk taat pajak.
"Pelayanan masyarakat melalui teknologi aplikasi juga sungguh menjawab tantangan masa kini. Masyarakat mudah terlayani juga tidak ada lagi penundaan pembayaran pajak dan pembayaran SIM,” ujar Umi Rohmi sapaan akrab Wagub NTB.
Selain itu, Ummi Rohmi juga mengapresiasi berbagai kemajuan dalam penanganan kecelakaan lalu lintas oleh Kepolisian Daerah NTB, khususnya Direktorat lalu Lintas. Menurut Ummi Rohmi, meski banyak tantangan, Polda terus berikhtiar untuk mewujudkan visi 'zero accident' di NTB.
Senada dengan Wagub, Kapolda NTB Irjen Pol M. Iqbal mengatakan, selain pemanfaatan teknologi aplikasi pelayanan SIM dan pajak, bentuk intervensi di masa pandemi yang dilakukan Polda adalah fungsi pendisiplinan berlalu lintas dalam penegakan protocol kesehatan. Kata Kapolda, tidak semua Polda melakukan inovasi pelayanan berbasis teknologi. Selain menghindari kerumunan di masa pandemi, kemudahan pelayanan sampai ke rumah warga masyarakat diharapkan sebagai pembenahan dalam hal pelayanan dan pengelolaan pajak terutama di Gedung Samsat Bersama.
“Jadi momen ulang tahun Lalu Lintas sebagai bahan kontemplasi untuk perubahan di masa depan”, kata Iqbal.
Iqbal menambahkan fungsi lalu lintas dalam satuan kerja adalah etalase kepolisian. Banyak pekerjaan lalu lintas yang langsung berhubungan dengan masyarakat. Oleh sebab itu, Ditlantas harus lebih perform dalam memberikan pelayanan. Dalam mengamankan dan melayani, polisi lalu lintas harus menjadi trendsetter yang selangkah lebih maju dari satuan kerja lain karena sesungguhnya core business kepolisian adalah pencegahan. Menjaga ketertiban dan keamanan serta fungsi penyadaran di masyarakat akan menghadirkan keselamatan dan kenyamanan.
“Oleh sebab itu, terjadinya kejahatan sesungguhnya dapat dikatakan meleset (missed) dari kerja kerja kepolisian. Untuk menutup kesempatan terjadinya kejahatan dibutuhkan kerja yang luar biasa”, ucap Iqbal. Meski jarang terekspos seperti kerja satuan reserse dalam pengungkapan kasus, Lalu lintas adalah pahlawan sesungguhnya karena memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat sebelum kecelakaan terjadi. (jm/diskominfotikntb/LNG04)
@lombokepo