Mataram - - Pandemi Covid-19 bukan hanya berdampak pada kesehatan dan ekonomi masyarakat. Namun, berdampak pula pada dunia pendidikan yang membutuhkan perhatian semua pihak. Pandemi ini justru merambat pada pembentukan psikologi dan karakter anak-anak remaja.
Sejak pandemi mewabah, semua sekolah mulai berlakukan belajar secara daring dengan waktu yang cukup lama. Akibatnya, tidak sedikit siswa yang mulai merasakan kejenuhan. Bahkan fenomena pernikahan dini (usia anak) mulai mencuat lapangan pelajar di NTB. Pada masa pandemi ini, dibutuhkan peran orang tua yang intensif untuk lebih meningkatkan pengawasan dan edukasi kepada anak-anaknya.
Hal itu ditegaskan oleh Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR) di masa Pandemi Covid 19 bersama lembaga terkait di Aula Kantor PKK Provinsi NTB, Rabu (26/08).
"Peran orang tua juga sangat dominan untuk mengawasi buah hatinya sekaligus menjadi faktor utama dalam menentukan masa depan anak-anaknya," tegas perempuan yang akrab disapa Bunda Niken.
Menurut bunda Niken, selama ini orang tua hanya menyerahkan anak-anak ke sekolah. Selama itu juga tanggung jawab sekolah masih melekat pada mereka, baik pendidikan, keselamatan maupun pergaulannya. Sehingga pada kondisi pandemi seperti saat ini, orang tua dipaksa menjadi seorang guru yang mempu memberikan pendidikan yang terbaik buat anak-anaknya sekaligus mengawasi segala bentuk pergaulan buah hatinya.
"Di sisi lain, orang tua juga harus mampu melakukan penyesuaian akibat dari pandemi ini baik yang terdampak kesehatan maupun ekonomi keluarga. Sehingga dampaknya dirasakan oleh anak dam remaja," jelas bunda Niken.
Dijelaskan Bunda Niken, untuk mengurangi dampak-dampak itu, tim penggerak PKK telah memperkuat kegiatan pola asuh anak dan remaja dengan kasih sayang yang menyasar lembaga pendidika dari tingkat SD sampai SMA. Tujuannya adalah memberikan informasi, edukasi dan sosialisasi bagaimana pola asuh yang baik pada anak dan remaja. Sehingga orang tua yang sukses mengasuh anak dengan pendidikan yang baik sejak dari rumah, memiliki tingkat kemudahan bagi perkembangan anak di sekolah.
"Program pola asuh anak dan remaja ini sudah mulai dilaksanakan dan menjadi agenda rutin selama pandemi Covid-19. Tentu dengan penyesuaian untuk terus ditingkatkan" harap bunda niken.
Lebih jauh Bunda Niken mengatakan, tim penggerak PKK Provinsi terus melakukan koordinasi dengan lembaga dan stakeholder terkait bagaimana membangun kolaborasi untuk menyamakan berbagai program pembangunan keluarga yang sejahtera. Terutama program pola asuh anak dan remaja di masa pandemi Covid-19, sehingga dampak negatif bagi generasi dapat diminimalisir.
"Kami di provinsi terus perkuat sinergi dengan tim PKK kabupaten kota, kecamatan hingga desa terus untuk melakukan koordinasi program yang fokus pada pola asuh anak dan remaja dari sudut pandang keluarga," jelasnya.
Dalam rapat koordinasi tersebut, turut dihadiri kepala Kepala Dinas Pendidikan dan Budaya, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas P3AP2KB dan perwakilan OPD terkait serta penggurus TP Penggerak PKK kabupaten kota seluruh Provinsi NTB. (man@kominfo/LNG04)
@lombokepo