Lombok Tengah - Kepala Desa Sepakek menuturkan, dampak Covid-19 sangat dirasakan warganya. Banyak masyarakat yang merasa perekonomiannya sempat lumpuh akibat pandemi tersebut.
“Warga kami sempat bingung untuk mencari bagiamana menafkahi keluarga dan lain sebagainya,”
kata Sihabudin.
Salah satu jurus Pemdes Sepakek Kecamatan Pringgarata saat ini adalah mendorong kembali pemberdayaan perempuan. Khususnya ibu rumah tangga yang sebelumnya bergabung dikelompok Wanita Tani (KWT Barokah).
Mereka diberdayakan untuk membangkitkan produksi-produksi unggulannya seperti produk telur asin, keripik singkong dan anyaman ketak serta menggalakkan penanaman hortikultura. Dengan tujuan untuk menjaga kestabilan ekonomi warga, dan juga membangun ketahanan pangan warga di tengah pandemi.
Upaya itu menunjukkan hasil. Kelompok Wanita Tani (KWT Barokah) Desa Dusun Kelana Desa Sepakek Kecamatan Pringgarata yang beranggotakan 24 orang mampu memproduksi telur asin sebanyak -+ 7000 butir perbulan, yang dijual pebutir dengan harga 3000 rupiah dan omset perbulan bisa menembus 12 Jutaan.
Sihabudin mengatakan, Kelompok wanita tani Barokah ini sudah terbentuk sudah lama, selain produk telur asin mereka juga memproduksi makanan ringan Keripik dari singkong yang ditanamnya sendiri, untuk keripik singkong ibu-ibu bisa membuat sampai 60kg/bulan dengan omset sekitar 3 Juta/bulan.
Selain itu ibu-ibu KWT juga membuat anyaman dari ketak, seperti bak sampah, tempat tisu, tempat buah dan lain-lain, dari anyaman ketak KWT Barokah mendapati omset sekitar 1,5 juta rupiah/bulan karena agak sulit untuk penjualannya.
Pemasarannya kemana? Rupanya dilakukan secara langsung bahkan daring. “Telur Asin itu yang best seller,” imbuh dia.
Untuk KWT Barokah difokuskan di Dusun Kelana. Kini, pemdes Sepakek akan lakukan pemberdayaan perempuan di Dusun-dusun lain juga, agar pertumbuhan perekonomian warga lebih merata.
“Kami sangat bersyukur adanya Kampung Sehat ini. Benar-benar memotivasi warga kami juga,” kata dia.
Lanjut Sihabudin, selain pemulihan ekonomi, Pemdes juga sangat memperhatikan kesehatan warga. Maka, jika bertandang ke desa ini saat-saat sekarang, sejumlah ember lengkap dengan sabun disediakan di tiap gang bagi warga luar yang datang ke desa.
Selain itu, Pemdes juga mengkampanyekan penggunan masker setiap hari. Bahkan Pemdes melalui Dana Desa sudah melakukan pengadaan masker. Tidak hanya itu penyemprotan disifektan dari rumah ke rumah dan tempat ibadah juga rutin dilakukan.
“Semua elemen masyarakat kita gerakkan untuk menyambut adaptasi kebiasaan baru ini,” tandasnya. (LNG04)
@lombokepo