LOMBOK TENGAH - Mengangkat potensi komoditi dengan memberikan nilai tambah menjadi salah satu visi Calon Bupati Idola Lombok Tengah, H Masrun. Salah satu yang berpeluang dan mampu mendorong Lombok Tengah mendunia adalah komoditas Kopi.
Kopi asli Lombok terkenal citarasa dan variannya. Di Lombok Tengah, kopi Lantan desa Lantan , Kecamatan Batukliang Utara sudah sangat tersohor. Sementara di wilayah lain ada kopi Sembalun Lombok Timur, dan kopi Celelos Lombok Utara. Hanya saja, produksi kopi sebagian besar masih dipasarkan dalam bahan baku mentah. Masih sedikit yang diberi sentuhan nilai tambah, hingga berbentuk kemasan.
Calon Bupati Lombok Tengah, H Masrun menilai, butuh effort dan semangat bersama untuk mengangkat komoditi unggulan ini dengan pengembangan, sentuhan teknologi, hingga ke pemasaran.
"Harus ada nilai tambah. Kopi kita dikelola dan dikembangkan didaerah. Diolah dan punya branding yang bisa memberi kesan lebih bagus," kata H Masrun sembari mengatakan ini zamannya millennials, eranya industri 4.0 dimana bisnis dan usaha bisa dilakukan dengan mudah dan berpotensi bagus terutama di sektor ekonomi kreatif.
Menurut Masrun yang berpasangan dengan Mantan Ketua KPU NTB yang juga Sekretaris PW NU NTB , Lalu Aksar Ansori menambahkan , kesempatan ini harus ditangkap. Lombok Tengah sebagai destinasi superprioritas dengan ikon KEK Mandalika, harus bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.
"Lombok Tengah bisa memulai dengan pembentukan sebuah kawasan untuk Coffee Shop Center. Ini juga bisa dikembangkan di sejumlah desa wisata di kawasan penyangga KEK Mandalika," imbuhnya
Karena itu, saat ini Haji Masrun dan Tim Kreatifnya berencana mengadakan pelatihan calon Barista untuk generasi muda Lombok Tengah yang berminat dan punya passion berbisnis mengelola coffee shop.
"Kita bisa coba 10 orang dulu untuk kita latih Barista. Jika mereka sudah mahir dan terampil kita bisa fasilitasi dengan coffee shop. Untuk tahap awal kita prioritaskan untuk desa-desa di kawasan penyangga KEK Mandalika," urainya.
Coffee shop yang digagas Haji Masrun merupakan konsep sejenis gerai dari mini kontainer. Pola operasinya bisa lebih merakyat dengan pola Kaki Lima. Namun desain dan produk kopi yang disajikan diramu dengan profesional dengan komoditi kopi lokal.
Selain menghidupkan ekonomi kreatif, model coffee shop center juga akan menjadi ruang ruang publik untuk diskusi dan sekadar kongkow para generasi muda.
"Saya ingin ekonomi kreatif kita tumbuh, IKM/UMKM harus mulai bisa bersaing dengan kemasan dan tampilan lebih modern. Apalagi peluang kita cukup besar karena Loteng ini destinasi wisata yang akan sangat ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara ke depannya," tambah Masrun .
*Mendukung Program Industrialisasi*
Masrun yang digadang gadang diusung PKB dan PKS ini mengatakan, gagasan pengembangan coffee shop center sebagai nilai tambah komoditas kopi lokal juga bisa mendukung program industrialisasi Pemprov NTB. Apalagi saat ini Dinas Perindustrian NTB bersama STIP juga tengah mengembangkan industri mesin roasting kopi dan gerai Coffee Shop portable.
IKM dan UMKM kopi juga sudah mulai bergeliat sejak program JPS Gemilang NTB diluncurkan beberapa bulan lalu.
"Sehingga program di Lombok Tengah ini bisa mendukung dan terintegrasi dengan program industrialisasi di NTB," ujarnya.
Ia mengungkapkan, pengembangan ekonomi kreatif seperti ini bukan hanya menciptakan manfaat bagi petani kopi, IKM dan UMKM pengolah kopi, tapi juga membuka peluang lapangan kerja.
"Petani fokus pada komoditasnya, IKM dan UMKM menjadi pasar mereka, kemudian pelaku ekonomi kreatif coffeshop menjadi pasar bagi IKM dan UMKM, dan wisatawan jadi pasar untuk coffeeshop. Ini menjadi rantai bisnis yang cukup bagus ke depan," tukasnya.
Calon Bupati idola yang mengusung jargon Lombok Tengah Mendunia ini mengajak generasi muda di gumi Tatas Tuhu Trasna untuk bisa menangkap segala peluang di era digital saat ini dengan ide ide kreatifnya. (LNG04)
@lombokepo