Mataram - Tak selamanya pandemi Covid-19 membawa musibah. Tetapi juga ada hikmah dan peluang yang bisa petik. Salah satunya menyadarkan kita pentingnya peran IKM/UKM lokal kita untuk bisa berproduksi menyediakan barang-barang kebutuhan masyarakat.
"Justru karena pandemi ini, kita bisa mengambil langkah berani untuk memberdayakan IKM/UKM kita, agar kelak mereka bisa mandiri dan bersaing di pasar yang lebih luas," ujar Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. H Zulkieflimansyah dalam diskusi daring bertajuk "Transformasi Digital UMKM" di Ruang Kerjanya, Kamis (9/7).
Menurut Dr. Zul, jika selama ini kita selalu tergantung pada import dalam pemenuhan pokok, maka dengan adanya pandemi ini,
Pemerintah Provinsi NTB mampu menyusun kebijakan untuk mengantisipasi dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkannya.
"Jangan sampai kita mengatakan stay at home kepada masyarakat atau karantina mandiri dan sebagainya, tapi masyarakat tidak diberi kesibukan. Ini tentu tidak baik," tegasnya.
Karena itu, akhirnya ditengah krisis ini mampu melahirkan ide untuk kita punya keberanian meretas jalan baru. Yakni mengadakan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang, tidak berupa uang, namun berupa barang atau berupa komoditas yang diproduksi oleh IKM/UKM dan kelompok usaha masyarakat setempat, jelas Dr. Zul.
Jadi setiap krisis, sejatinya akan membuka peluang dan gagasan-gagasan baru, yang meskipun dalam tahap awal pelaksanaannya, pasti menghadapi banyak tantangan.
"Misal, barang yang sama harga di pasar 15ribu, tapi produk UMKM kita 30 ribu, kenapa harganya lebih tinggi? Kenapa kualitasnya tidak sama. Itu karena disana ada cost of learning" jelas Dr. Zul.
Dijelaskan Gubernur Zul, dalam pembelajaran selalu ada biayanya, tidak gratis, tidak otomatis, dan butuh kerja keras.
Sebagaimana negara berkembang lainnya pun mengawali proses tersebut dengan kendala dan tantangan. Namun ketika masalah itu ada, feedback yang konstruktif juga akan hadir. Seperti yang terjadi pada JPS Gemilang tahap II, dimana mulai hadir produk UMKM berkualitas dengan harga lebih terjangkau.
"Dan yang paling penting masyarakat kami percaya kita mampu. Mahal sekali biaya bagaimana menyadarkan masyarakat yang sudah terbiasa menjadi konsumen" ujar Gubernur Zul.
JPS Gemilang yang kini memasuki tahap III melibatkan 4.673 UMKM di seluruh NTB. Dengan komoditi antara lain, beras, garam, kopi, ikan kering, serbat jahe, masker, sabun, gula aren, susu kedelai, hingga abon. Selain JPS Gemilang, IKM di NTB juga telah mampu menciptakan mobil listrik, motor listrik dan cold storage bertenaga surya.
"Kami yakin betul, untuk mengatasi pengangguran, kita bebas dari kemiskinan, harus berani meretas jalan baru dengan langkah yang tidak biasa" tegas orang nomor satu di NTB tersebut.
Pemerintah Provinsi NTB kini juga tengah sibuk menyusun berbagai kebijakan untuk melindungi para IKM /UKM. Diantaranya penyusunan Peraturan Gubernur untuk bela dan beli produk lokal, kerjasama permodalan dengan Bank Daerah tanpa bunga, serta paket stimulus ekonomi untuk industrialisasi.
"Mudah-mudahan UKM /IKM kita segera naik kelas, bukan hanya skalanya tapi juga kapasitasnya" tambah Gubernur
Harapan Gubernur, kedepannya UMKM di NTB tidak lagi menggunakan teknologi rendah namun juga akan mulai meningkat kelasnya menjadi UMKM dengan teknologi lebih canggih dan mampu merebut pasar yang lebih luas di masa yang akan datang.
"Kami dalam proses, banyak ide besar, memaknai semua feedback yang disampaikan, tugas kami adalah menyediakan dan mendampingi UMKM dengan maksimal" tutup Gubernur Zul.
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang juga hadir sebagai narasumber mengingatkan UMKM agar segera menjawab tantangan digitalisasi khususnya jika ingin naik kelas.
"Persaingan marketplace makin ketat, terlebih brand-brand besar juga sudah bergabung. Sehingga kita perlu persiapkan UMKM yang betul-betul siap naik dari kapasitas produksi" jelasnya
Teten berjanji akan segera melakukan kunjungan kerja ke NTB. Menteri Teten akan membawa anak-anak muda kreatif dari Bandung, yang merupakan para pemuda jaringan kreatifpreuner dengan berbagai keahlian untuk berdiskusi dan transfer ilmu kepada para pemuda NTB. "Nanti kita buat event di NTB, mereka ini lah yang nanti akan membangun komunitas kreatif di NTB" tutup Teten
Pada webinar yang diinisiasi oleh CEO DANA, Vince Iswara tersebut, Gubernur Zul turut didampingi Kepala Dinas Perindustrian, Kepada dinas Koperasi dan UMKM, dan Sekretaris Dinas Perdagangan.(fjr/diskominfotik/LNG04
@lombokepo