Mataram – Setelah beberapa hari lalu resmi dilantik, pengurus International Council for Small Business (ICSB) NTB untuk pertama kalinya menggelar pertemuan bersama dengan pengurus atau perwakilan organisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) se- NTB.
Meskipun terbilang sudah lama, akan tetapi ICSB merupakan organisasi baru di NTB. Oleh sebab itu, melalui silaturahmi yang digelar pada Jumat, 24 Juli 2020 di Aula Pendopo Gubernur ini, ICSB membangun sinergi dan menyerap segala aspirasi dari berbagai pihak.
”Kami menyadari bahwa sebelum kami bertindak lebih jauh kami perlu untuk menangkap aspirasi, kegelisahan, opini dan harapan harapan yang ada dari pengurus UMKM UMKM di Nusa Tenggara Barat,” ujar Ketua ICSB Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah.
UMKM dipercaya mampu bertahan dan menjaga perekonomian di NTB, terlebih dalam berbagai kondisi yang terjadi di NTB. Sehingga peningkatan kualitas UMKM sangat perlu dilakukan.
Pada gempa bumi yang melanda NTB terlebih Lombok pada tahun 2018 silam, berkat bantuan dari berbagai penjuru dunia, dalam waktu kurang dari setahun NTB mampu bangkit. Bahkan pada 2019 pertumbuhan ekonomi di NTB tercacat sebagai tertinggi keempat dari 34 provinsi di Indonesia.
Ketika pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan yang signifikan, lanjut Bunda Niken, kita kembali dilanda oleh musibah yakni pandemi covid-19. Pandemi covid-19 yang tidak hanya melanda NTB akan tetapi juga melanda dunia.
“Saya melihat dari penurunan yang terjadi dari sisi perekonomian itu ketika pandemi covid-19 ini kita turun nya lebih sedikit, yang mana dulu kita -4% dan saat ini hanya -2%, artinya kita dari sisi perekonian mungkin sudah lebih kuat, artinya meski kita sangat menderita namun kita bisa menghadapi ini dengan lebih baik lagi,” ujarnya.
Hal itu semakin membuat Bunda Niken semakin optimis. Bahwa pada perhelatan MotoGP 2021 mendatang UMKM NTB akan menjadi pemain utama dalam giat tersebut.
Untuk itu, Bunda Niken mengajak akan terus mengobarkan semangat dan memperkuat kolaborasi UMKM menyambut perhelatan MotoGP itu. “Mudah mudahan bisa memberikan semangat bagi kita semua, kita akan berdaulat di budaya kita sendiri, kita akan menjadi penyedia dari event 2021 tersebut, kita akan menjadi orang orang yang sangat diuntungkan dengan adanya hal tersebut,” katanya.
Menurutnya, dewasa ini, segala sesuatu terkoneksi dengan internet sehingga peran anak muda sangat penting, dalam membantu pertumbuhan UMKM dan membuat UMKM UMKM baru, tentunya yang lebih tanggap, lebih segar dan lebih kreatif.
“Secara garis besar ICSB kita akan menggerakkan atau menggairahkan terbentuknya wirausaha baru, kita melihat masih banyak potensi yang bisa dilakukan, masih banyak lagi usaha yang bisa dilaksanakan, dan kita akan dukung, kita akan gairahkan anak anak muda untuk maju dan berani menjadi seorang wirausahawan,” katanya.
Tidak hanya menggerakkan hadirnya wirausaha baru, ICBS juga akan membantu wirausaha yang telah ada untuk terus meningkatkan kualitasnya.
Ketua DPD IWAPI NTB, Hj. Baiq Diyah Ratu Ganefi menyampikan bahwa pertemuan tersebut sangat langka. Dimana banyak pengurus UMKM di NTB bertemu dan berdiskusi terkait masa depan UMKM di NTB kedepannya.
“Ini kita dipertemukan, ini sangat langka kita dipertemukan seperti ini, kalau bersama sama kita memikirkan kemajuan UMKM maka akan lebih maju, ini kemajuan untuk UMKM dan pengusaha, kami sangat mengapresiasi kegiatan ini,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Diyah juga berbagi beberapa masukan terhadap ICBS dan siap mendukung serta berkolaborasi bersama ICBS.
Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Chairman DPD NTB Awanadi Aswinabawa, mengemukakan bahwa ICSB ini hadir salah satu fungsi dan tujuannya menjadi inkubator untuk UMKM di NTB sekaligus sebagai katalisator memproses percepatan tumbuh kembangnya UMKM itu sendiri.
“Secara garis besar sebenarnya apabila kita petakan masalah masalah yang utama yang tidak hanya terjadi di NTB,tapi juga di daerah daerah lain, pasti kita akan bicara masalah kualitas produk, SDM, Pemasaran itu sendiri, oleh karena itu dengan hadirnya teman-teman dari Ipmi, Iwapi dan yang lainnya, itu dapat bersinergi dengan ICSB sehingga bisa membantu menciptakan UMKM yang sehat,” terangnya.
terakhir, Ia memaparkan bahwa ISBC memiliki empat pilar pendukung, yakni terdiri dari akademisi, peneliti, pemerintah dan pelaku bisnis. (Humas NTB/LNG04)
@lombokepo