Mataram - Provinsi Nusa Tenggara Barat masuk dalam kategori Resiko Rendah atau Zona Kuning dalam Kategori Zona pada Kawasan Wisata Alam dan Konservasi Nasional. Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 Nasional, Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. dalam Rapat Pembukaan Sektor Pariwisata Secara Terbatas melalui video conference bersama Kemenko Polhukam, Mahfud MD, perwakilan Menteri Kesehatan, Kemenparekraf, Gugus Tugas Covid-19 Nasional, bersama seluruh Gubernur dan Bupati se-Indonesia, yang mana NTB diwakili oleh Sekertaris Daerah, L. Gita Aryadi, pada 25 Juni 2020.
Kawasan Taman Nasional dan Wisata Alam yang masuk dalam Resiko Rendah meliputi, TN Gunung Rinjani dan TN Gunung Tambora. Kawasan Konservasi Perairan dan pesisir meliputi KKPD Pulau Keramat, Bedil Temudog Sumbawa, KKDP Pesisir Penyu Luyuk Sumbawa, KKPD Balu dan Tatar Sepang Sumbawa Barat, KKPD Gili Banta Bima. dan Kawasan. Dan Kawasan KOnservasi Dikelola KLHK meliputi, TA Pulau Moyo, dan TWA Pulau Satonda. Kategori Zona ini akan selalu diup-date setiap satu seminggu sekali.
“NTB harus mempersiapkan diri sebaik mungkin,” tanggap Miq Gita panggilan akrab Sekda NTB.
Menko Polhukam, Mahfud MD, memaparkan dibukanya kembali sektor pariwisata terbatas merupakan simbol perubahan cara hidup atau New Normal di Indonesia. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Pemerintah telah memutuskan untuk menjalankan hidup secara pararel. Dimana melawan covid-19 dan terus mengerakkan roda perekonomian dijalankan secara bersamaan.
Menko Polhukam yang pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut berpesan, meski ekonomi kembali digerakkan oleh pemerintah namun upaya melawan covid-19 melalui protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Setiap daerah punya cara-cara sendiri sesuai sumberdaya masing-masing dalam menggerakkan sektor ekonominya. Sementara untuk melawan covid-19 memiliki satu protokol kesehatan yang sama. Sehingga masyarakat diminta untuk tidak panik dan tetap displin.
“Ciptakan ketengan jangan panik. Karena kepanikan adalah separuh dari penyakit, sedangkan ketenangan itu adalah separuh dari obat. Dan kesabaran adalah pintu menuju kesembuhan. Itu adalah rumus dari bapak kedokteran Ibnu Sina,” jelas Menko Polhukam.
Sementara itu, Wakil Menparekraf Angela Tanoesoedibjo menyatakan resiko dalam covid-19 dalam wisata alam relative rendah, namun dalam pembukaan kembali seluruh pihak harus mereview bagaimana penanganan kasus covid di daerah tersebut. Apakah daerah tersebut cukup kondusif dan bagaimana kesiapan daerah dan masyarakat untuk menerapkan protocol kesehatan.
“Jangan sampai ketika kita tidak siap malah meningkatkan kasus baru. Sehingga kita harus menutup kembali pariwisata dan kehilangan kembali kepercayaan. Kalo kita tidak hati-hati maka dampaknya akan lebih buruk lagi bagi sektor pariwisata,” pesannya. (novita, @diskominfotikntb/LNG04)
@lombokepo