Mataram - Mengembalikan kondisi perekonomian di masa pandemi menuju kenormalan baru butuh terobosan yang baik. Oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan paparan terkait terobosannya dalam rapat evaluasi penanganan COVID-19 di rumah dinas Ketua DPRD Provinsi NTB, Selasa, 16 Juni 2020.
Pengembangan UMKM menjadi fokus OJK untuk mengembalikan kondisi perekonomian di NTB. Kepala OJK NTB, Farid Faletehan mengatakan bahwa dengan program ini, masyarakat lebih merasa terbantu dan tidak terlalu memikirkan beban setoran yang berlebih.
"pengembangan UMKM untuk memberantas rentenir atau mengurangi rentenir, kita mempunyai program yaitu program melawan rentenir berbasis masjid atau kita sebutnya Mawar Emas, ini program dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang dimiliki oleh OJK," kata Kepala OJK NTB ini.
Ia mengatakan bahwa program ini sangat tepat untuk meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat di tingkat bawah. Program ini hanya tinggal melakukan konsolidasi dengan pemerintah daerah agar dapat dipahami bersama. Program ini awalnya akan diluncurkan tanggal 17 Maret lalu, hal ini ditunda karena Pandemi.
"Sebenarnya program ini akan membantu memberikan pinjaman KUR kepada 5.500 peternak sapi, namun tertunda gara-gara COVID-19 ini," terangnya.
Ia menjelaskan bahwa bagaimanapun, perekonomian di NTB harus tetap berjalan. Oleh sebab itu, program ini berusaha dijalankan kembali pada masa menuju kenormalan baru ini.
Ia menyampaikan bahwa ide ini muncul dari usulan Gubernur usai salat subuh berjamaah di masjid. Saat itu, Gubernur mengatakan bahwa masjid selain sebagai pusat ibadah, juga bisa digunakan sebagai pusat pengembangan ekonomi.
Lebih jauh lagi, Farid menginformasikan bahwa beberapa waktu yang lalu mengundang para pemodal dan responnya sangat bagus serta sudah siap membantu program ini.
"Permodalannya kemarin kita udah kumpulkan, PNM prinsipnya berapa pun mereka siap, jadi mau sampai berapa kelompok, 100 atau 200 kelompok mereka siap," tegas Farid.
Untuk menjalankan program tersebut, OJK menggandeng Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang akan diminta menjadi pendamping dan juga akan melibatkan ormas-ormas Islam di NTB seperti NU, NW serta Muhammadiyah dalam menjalankan program yang berbasis syariah ini. Farid menyampaikan bahwa program tersebut akan dimulai bulan juli ini.
"Insyaallah mulai bulan juli ini kita akan terapkan program ini, targetnya 150 sampai 200 kelompok, atu kelompok itu 15 sampai 20 orang akan mendapatkan pinjaman masing Rp2 juta khusus untuk ibu-ibu," jelasnya.
Program ini akan rutin dievaluasi secara bertahap oleh para pendamping itu yang telah mendapatkan pelatihan dari OJK.
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah yang didampingi oleh Wakil Gubernur, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyambut baik program Mawar Emas tersebut. Ia bahkan meminta secara khusus asisten III untuk mengawal program yang diinisiasi oleh OJK ini.
"Mawar emas ini bagaimana meninggalkan legacy, kalau bisa NTB ini bebas riba bebas rentenir, pak Farid ini akan dikenang sebagai seorang yang meletakkan fondasi yang luar biasa. Jadi, kami dari tim Pemda menugaskan khusus asisten 3 yang mendampingi program ini," tegas Gubernur.
Kapolda NTB, Irjen Pol Muhammad Iqbal yang saat itu mendapat giliran presentasi, memaparkan program yang akan diterapkan di NTB ini. Program tersebut diberi nama Kampung Sehat yang akan melibatkan pemerintah daerah, TNI-POLRI dan stakeholder terkait sebagai bentuk sinergi dalam mewujudkan NTB Gemilang.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kasrem, Kajati, Kabinda, Danlanal, Kepala Perwakilan BI, Sekda NTB serta para pimpinan DPRD.(Humas NTB/LNG04)
@lombokepo