Halal Bi Halal Virtual Ala TGB |
Mataram - Halal bi halal. Kegiatan rutin yang kita laksanakan tiap tahunnya. Setelah berpuasa di Bulan Ramadhan. Berkunjung ke rumah keluarga, kerabat, sahabat, guru, rekan kerja, dan lain sebagainya.
Ada pula halal bi halal yang kita selenggarakan secara berjamaah. Berkumpul di suatu majlis yang kemudian diisi dengan tausiyah agama sembari bermaaf-maafan. Seperti yang rutin digelar di Nahdlatul Wathan sejak masa hayat pendirinya: Almaghfurlah Maulanasyikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid.
Hari ini, (31/05), kebiasaan baik di ormas Islam yang saat ini dipimpin oleh TGB. Dr. Muhammad Zainul Majdi masih tetap di laksanakan. Namun dengan cara yang berbeda. Melalui Zoom. Tekhnologi yang memungkinkan orang dapat bertatap muka dan berkomunikasi satu sama lain. Darimana saja tanpa harus bertemu pisik secara langsung.
Sebabnya, karena kita sedang berada pada kondisi yang tidak normal. Pandemi covid-19. Kondisi dimana berkontak pisik secara langsung dengan orang lain apalagi melibatkan ratusan atau ribuan orang dalam satu majlis sangat berpotensi untuk mendatangkan kemudharatan. Kemudharatan yang dapat membahayakan diri pribadi ataupun orang lain. Dalam waktu yang sangat cepat.
Meski demikian, Alhamdulillah, halal bi halal keluarga besar Nahdlatul Wathan ini dapat terselenggara dengan baik. Tanpa kehilangan esensinya.
Ada satu hal di antara hal-hal lain yang cukup menarik dan penting yang disampaikan oleh TGB pada kesempatan ini. Yaitu terkait dengan bagaimana kita harus selalu waspada dan tetap optimis dalam menjalani hidup. Terlebih, ketika kita sedang menghadapi situasi sulit seperti saat ini. Terjadinya wabah corona yang melanda sebagian besar negara di seluruh dunia. Termasuk di negara kita Indonesia.
Pandemi covid-19 ini telah membuat seluruh aktivitas manusia terganggu. Ekonomi menjadi lesu. Para pekerja banyak dirumahkan. Sumber pendapatan berkurang atau mungkin hilang. Aktivitas belajar mengajar dialihkan melalui jalur virtual. Aktivitas di luar rumah terbatas. Aktivitas kehidupan harus mengikuti segala protocol kesehatan yang telah dikeluarkan pemerintah. Dan lain sebagainya.
Namun, TGB mengingatkan bahwa meski berada pada kondisi sulit seperti ini tidak lantas kemudian membuat kita berputus asa apalagi berputus harap dari Allah SWT.
"Selalu waspada dan optimis itu merupakan dua sayap yang harus berjalan dalam kita menjalani hidup. Dalam bagaimanapun situasi dan kondisi yang kita hadapi," jelas TGB.
Kita harus waspada, lanjut TGB, supaya tidak tertular dan tidak menularkan virus corona kepada orang lain. Dengan cara mengikuti anjuran pemerintah dan melaksanakan segala protocol kesehatan yang dapat memutus rantai penyebaran virus corona.
"Jangan sampai kita takut berlebihan apalagi kemudian menyebarkan ketakutan itu pada orang lain. Takut yang berlebih ini akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi diri kita dan kehidupan kita," tuturnya.
Waspada itu, sambung TGB, tidak hanya pada saat kita berada pada masa sulit saja. Namun, yang lebih dari itu ketika kita berada pada kondisi normal. Saat kita berada pada kondisi lapang. Kondisi senang dan dipenuhi dengan kenikmatan.
"Waspada yang paling utama adalah manakala kita berada pada kondisi normal. Kondisi sehat. Kondisi yang dipenuhi kenikmatan. Jangan sampai dalam kondisi seperti ini kemudian membuat kita terlena hingga lupa bersyukur kepada Allah SWT," kata Gubernur NTB 2008-2018 ini.
Selain waspada, hal yang tak kalah pentingnya, kata TGB adalah menumbuh dan menebarkan optimisme di saat menghadapi situasi yang sulit.
"Dalam al-Qur'an dijelaskan, bahwa memberikan kabar gembira atau optimisme itu selalu menjadi anjuran pertama manakala menghadapi kesulitan dan kesedihan. Ada begitu banyak ayat-ayat dalam al-Qur'an yang mengajarkan kita untuk senantiasa menebarkan kabar gembira atau rasa optimisme itu. Namun, kabar gembira atau optimis itu tidak mungkin akan bisa kita tebarkan manakala kita sendiri pesimis atau putus harap. Orang yang tidak punya tidak mungkin bisa memberi," pesan Doktor Tafsir al Qur'an dari Universitas Al Azhar Mesir ini.
Pada kesempatan ini juga, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NW yang juga Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Sitti Rohmi Djalilah mengingatkan untuk senantiasa disiplin menerapkan segala protocol kesehatan covid-19.
"Hanya dengan disiplin menjalankan protocol kesehatan, kita akan dapat memutus rantai penyebaran dari virus corona," jelasnya.
Diakhir penyampaiannya, Wakil Gubernur yang akrab disapa Ummi Rohmi ini mengucapkan selamat ulang tahun kepada TGB yang saat ini telah berusia 48 tahun.
"Terakhir, kami sampaikan ucapan Selamat Ulang tahun yang ke-48 kepada Syeikh TGB. Semoga senantiasa diberikan kesehatan dan keafiatan. Dipanjangkan umur untuk menebar kebaikan. Diwujud dan dimudahkan segala urusan. Amiiin," tutupnya.(LNG04)
@lombokepo