Program Jaring Pengaman Sosial Pemprov NTB |
Mataram - Industri minyak kayu putih, industri teh kelor, dan industri lainnya di NTB sedang tumbuh. Untuk tumbuh dengan baik, industri-industri ini membutuhkan dukungan. Ibarat anak yang sedang di masa pertumbuhan, ia membutuhkan asupan nutrisi yang cukup.
“Jika dibiarkan tanpa dukungan, bisa jadi pertumbuhannya akan terkendala. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan di balik keputusan Pemprov NTB memasukkan komoditas-komoditas ini dalam paket bantuan JPS Gemilang,” ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, Najamuddin Amy, S.Sos, MM, Minggu malam, 26 April 2020.
Najamuddin menjelaskan, tentu saja kebutuhan pangan dan kebutuhan akan minyak kayu putih dan industri lainnya tidak bisa dibandingkan secara langsung. Jika dilihat dari skala kebutuhan, pangan tetaplah berada di nomor satu.
“Karena tanpa makan, manusia akan mati. Tapi, sekali lagi, bantuan JPS Gemilang tidak semata-mata bertujuan untuk menyelesaikan kebutuhan pangan sesaat,” ujarnya.
Menurutnya, JPS Gemilang harus juga mendatangkan manfaat dalam jangka panjang. Yaitu, mendorong tumbuh-kembang industri-industri yang saat ini sedang bertunas di NTB.
Pada gilirannya, ujar Najam, program ini juga akan mendatangkan manfaat berupa meningkatnya penghasilan masyarakat. Jika industri minyak kayu putih, industri teh kelor dan lainnya tumbuh dan membesar, pelaku industri dan petani lokal di NTB akan memiliki sumber penghasilan yang memadai. “Dengan demikian, secara tidak langsung kita telah membuat para petani lebih berdaya secara ekonomi,” imbuhnya.
Najamuddin mencontohkan, di Kabupaten Lombok Utara, terdapat Kelompok Tani Hutan (KTH) Tunas Pade Tunaq dan Tenem dan 122 KTH lainnya yang mendapatkan manfaat dari masuknya komoditas minyak kayu putih dalam paket sembako JPS Gemilang. Dalam satu KTH minimal beranggotakan 15 orang. “Berarti ada sekitar 1.830 anggota KTH yang ikut merasakan manfaat ekonomi dari program ini,” ujarnya.
Ketika petani berdaya secara ekonomi, ujar Najam, maka pemenuhan pangan mereka secara tidak langsung juga akan lebih mudah terpenuhi. Dengan kata lain, JPS Gemilang juga akan berakhir pada muara yang sama, yaitu membuat masyarakat NTB mendapatkan kebutuhan hidupnya. Bedanya, memberikan pangan saja hanya akan memenuhi kebutuhan mereka sesaat.
“Lain cerita kalau kita mendorong mereka untuk memiliki dan menjadi bagian dari industri yang kuat. Maka hal itu akan mendatangkan manfaat dalam jangka waktu yang lebih lama,” ujar Najamuddin. (LNG04)
@lombokepo