Rakerda I DPD PDIP NTB |
Mataram - Pada rakerda I DPD PDIP NTB (7/3/2020) kemarin, kami bersama rekan-rekan pengurus mendapat kesempatan untuk hadir menjadi perwakilan DPC kota Mataram.
Situasi rakerda kemarin adalah pengalaman baru untuk pribadi saya, karena selama ini saya termasuk individu yang bisa dikategorikan sebagai “milenial apolitis”, minus spirit kebangsaan, minus perjuangan untuk tanah air karena hanya sibuk dengan pencapaian diri sendiri.
Tepat pukul 08.00 acara pembukaan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya, ini hampir 11 tahun saya tidak lakukan. Namun, syukur masih ingat tiap bait yang dilagukan.
Kelompok paduan suara dipimpin dirigen menjadi guidence seisi ruangan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia tsb, “bangunlah jiwanya, bangunlah raganya, untuk indonesia raya..... Inonesia raya, merdeka! merdeka! Tanahku rakyatku semuanya”.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan pembacaan pancasila dan dedicated of life. 2 pembacaan itu menimbulkan pertanyaan dalam diri.
Sebagai milenial bangsa, apa pernah kita khawatir spirit kebangsaan di dalam diri kita hilang?
Apalagi memperjuangkannya, kemudian kita lihat lantunan lirik Indonesia raya tadi, bagaimana kita akan membangun raga sebuah bangsa? Jika, semangat dan jiwa kebangsaan saja tidak ada.
Memelihara semangat, membangun jiwa itu pondasi penting dalam roadmap pembangunan bangsa yang dicita-citakan pendiri bangsa ini.
Seperti kata Bung Karno, “membangun suatu negara, tak hanya sekadar pembangunan fisik yang sifatnya material, namun sesungguhnya membangun jiwa bangsa”. Jadi, pemahaman jiwa bangsa disini adalah petunjuk dari seluruh unsur pembangunan bangsa.
Kemudian peserta mendengar pidato sekaligus arahan ketua DPD I PDIP NTB, H. Rachmat Hidayat dalam pidatonya beliau menyampaikan, pentingnya pemahaman dan penerapan butir-butir pancasila untuk kader.
“Tugas kader adalah membumikan pancasila, untuk itu kader harus mengimplementasikan pancasila dengan pemahaman yang benar” tegas beliau. Pancasila adalah kesepakatan, yang merangkum dan merangkul seluruh kepentingan bangsa. Jadi, pancasila adalah final sebagai dasar negara.
Berikutnya, arahan dan pidato politik oleh ketua DPP PDIP Ahmad Basarah, sekaligus membuka dengan resmi RAKERDA I. Beliau menyampaikan tentang pemikiran Bung Karno yang banyak mengadopsi pemikiran tokoh Islam karena dekat dan bersahabat diantaranya H. Agus Salim, KH. Ahmad Dahlan, Kiyai Hasyim Ashari dll. Ahmad Basarah menceritakan, Bagaimana sepak terjang bung Karno memperjuangkan Islam. Cerita ketika, Bung Karno menyelamatkan Al Azhar dari ancaman penutupan oleh Presiden Gamal Abdel Nasser. Kemudian, tentang kisah Bung Karno yang meminta krushcev presiden uni soviet untuk bersama dengan Bung Karno mencari keberadaan makam Imam Al Bukhari yang kemudian ditemukan dalam keadaan mengenaskan. Dan masih banyak lagi.
Setelah itu 5 materi RAKERDA oleh DPP, dimulai pukul 09.00 wita hingga pukul 21.30 wita.
PDIP adalah partai pelopor berkembang sesuai kebutuhan zaman, namun tetap mengadopsi pemikiran-pemikiran pendiri bangsa ini. Dunia IPTEK saat ini telah berkembang pesat dan digunakan sebagai acuan industri besar. Globalisasi menjadi keuntungan sekaligus tantangan, generasi milenial. Di era dunia yang serba praktis ini, kita dihadapkan pada tantangan sinkronasi budaya pancasila dan kuatnya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia, agar tidak terpengaruh ideologi dan budaya luar. Itu yang saya simpulkan terhadap materi yang kita bedah
Terakhir acara ditutup oleh Sekjend partai Bapak Hasto, penyampaian beliau merupakan kesimpulan dan penguatan kegiatan RAKERDA I ini, yang menyadarkan kita sebagai milenial
disamping kemajuan teknologi dan kuatnya arus globalisasi, sebagai generasi milenial yang akan menentukan masa depan bangsa, kita harus bisa menyeimbangkan ideologi pancasila dengan perubahan zaman di mana semua itu dimulai dari diri kita sendiri lalu menyebarkan kepada orang-orang disekitar kita. Mari menjadi generasi milenial yang memiliki karakter sebagai Bangsa Indonesia yang berideologi pancasila!
Merdeka! Merdeka! Merdeka!
(LNG04)
@lombokepo