Lombok Barat - NTB ramah investasi adalah salah satu program unggulan untuk memastikan investor mendapatkan pelayanan terbaik untuk berinvestasi di NTB. Tidak hanya dari sisi regulasi dan perizinan, namun juga mencarikan solusi dari kendala lapangan yang ditemui untuk berkembangnya investasi
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., dalam acara Dialog Forum Investor 2020, di Hotel Aruna, Senggigi Lombok Barat (Rabu, 12/02-2020) meminta jajaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB harus benar benar menjadi fasilitator dalam hal pelayanan terpadu satu pintu.
Selain mempermudah perijinan, Gubernur yang akrab disapa Bang Zul itu juga menegaskan bahwa pemerintah daerah harus bisa membantu jika investor mengalami kesulitan dan harus mencarikan solusi agar kesulitan investor bisa diatasi.
"Kita harus bisa memastikan itu agar tidak lagi terjadi investor menemui pintu atau orang yang salah dalam mengurus usahanya”, tegasnya.
Peran pemerintah daerah dalam memberikan kesempatan seluas luasnya bagi investasi di NTB juga harus dibangun melalui komunikasi yang baik antar pemangku kebijakan, tuturnya. Tidak hanya memfasilitasi, kata Gubernur Zul, tapi juga membantu jika terjadi kendala di lapangan. Mulai dari isu keamanan, korupsi, stabilitas politik sampai dengan sarana prasarana penunjang yang menjadi keluhan investor, harus dapat ditangani dengan baik.
Diakui Dr. Zul, tantangan yang serius adalah bagaimana mengubah perilaku sendiri. Jika jawaban dari kemajuan daerah adalah terciptanya lapangan kerja yang banyak dan berkurangnya kemiskinan, maka investor sebagai partner pemerintah harus diberikan kesempatan dan dibantu untuk dapat memberikan kontribusi balik yang sehat. Gubernur berharap ada forum reguler bagi para investor dan calon investor bersama dengan pemerintah, agar dapat memetakan kendala dan kesulitan yang dihadapi di lapangan.
Terkait penanganan keluhan, Gubernur meminta investor dan calon investor memanfaatkan layanan aplikasi NTB Care. Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik sebagai admin utama diminta mencermati setiap pengaduan khususnya kesulitan investasi. Dengan demikian, selain membuka diri untuk berkomunikasi melalui media sosial, Gubernur juga berharap keluhan yang disampaikan melalui NTB Care bisa menyelesaikan persoalan dengan lebih cepat.
Selain tentang pelayanan investasi, Dr. Zul juga mengingatkan bahwa target investasi tidak harus dengan capaian angka yang tinggi. Ia menekankan pada kualitas agar kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.
Pada forum tersebut, Kepala DPMPTSP, Samsul Rizal, mengatakan selain mempermudah perizinan investasi, pihaknya juga telah menghadirkan inovasi layanan seperti Investa Klinik, dimana inovasi ini merupakan wadah pelayanan atau fasilitasi pendampingan terkait pengaduan permasalahan atau disebut the bottleneck investment.
Klinik investasi ini melayani konsultasi LKPM Online, pengaduan perizinan bagi perusahaan PMA/PMDN yang ada di Provinsi NTB secara on the spot. Selain itu akan digelar investment mall bagi calon investor yang berminat dengan potensi NTB diberbagai sumber daya.
“Kami berkomitmen semua perizinan akan selesai dalam tiga jam dan kami akan segera membentuk tim untuk membantu di level kabupaten/kota jika ada kendala perizinan. Begitu pula dengan investasi yang sekarang ada tapi masih ada kesulitan, secepat mungkin dapat diselesaikan,” sebut Samsul.
Ada banyak diskusi dan pertanyaan dalam forum investasi ini. Diantaranya mengenai sarana prasara infrastruktur penunjang, akses komunikasi serta aksesibiltas perhubungan di kawasan investasi. Salah satunya mengenai ketersediaan jaringan internet yang saat ini menjadi kebutuhan penting dalam berkomunikasi.
Dikonfirmasi Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos.MH. yang ikut hadir pada forum tersebut, mengatakan semua hambatan terkait investasi yang diadukan di NTB Care adalah juga saluran komunikasi. Sedapat mungkin akan kita atasi secara bersama-sama. Termasuk keluhan para investor yang hadir dalam acara ini, seperti masih lemahnya sinyal internet dibeberapa tempat, akan segera diperkuat untuk area investasi sepeti KEK Mandalika dan lainnya, jelasnya. (jm)
@lombokepo