Lombok Tengah - Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan Kunjungan dalam rangka monetoring dan evaluasi kerjasama kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama World Neighbors di desa tumpak kecamatan pujut, Lombok Tengah,(23/1).
Dalam rombongan kunjungan tersebut di hadiri Direktur adaptasi perubahan iklim Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sri Tantri Arundati, Direktur WN (World Neighbors) Asia Tenggara Mr Add Wright, Kepala BPPI Bali dan Instansi terkait Kabupaten Lombok Tengah.
Mahyudin selaku ketua Proklim (Program Kampung Iklim) menyampaikan laporannya bahwa Proklim nyiur gading baru berdiri selama enam bulan dengan jumlah anggota sebanyak 32 orang. Dan saat ini proklim sedang fokus melakukan program bersih dan pilah sampah dilingkungan proklim.
"Adapun beberapa program fokus kami saat ini yaitu pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar kampung iklim ini berupa kotoran sapi, penanaman 50 bibit kelapa gading, melakukan penghijauan, membuat daerah resapan air serta melakukan penanfaatan terhadap pekarangan dengan menanam berbagai jenis kebutuhan dapur seperti terong, cabai, tomat, dan sayur-sayuran lainnya dan ini terfokus di Kampung Iklim ini" Kata Mahyudin.
Dalam sambutan berikutnya Kepala Desa Tumpak, Rosadi menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar besarnya kepada rombongan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta seluruh tamu undangan yang telah berkenan mengunjungi desa tumpak. Dan juga kepada Berugak Dise yang telah menunjuk Desa Tumpak sebagai Proklim.
Dalam pemaparannya Rosadi menceritakan kondisi Desa Tumpak dalam kurun waktu empat tahun terahir yang mengalami perubahan iklim yang begitu signifikan "Perubahan iklim selama empat tahun terakhir ini begitu signifikan, bahkan embung yang menjadi andalan kami dalam tiga tahun terakhir juga mengalami kekeringan yang begitu dahsyat, sehingga kami berusaha menyikapi perubahan iklim tersebut dengan cara melakukan pengadaan sumur bor yang kami mulai pada tahun 2017, sehingga pada tahun 2019 kemarin setidaknya kebutuhan air bersih bisa sedikit terbantu, kemudian upaya kedua kami, ya membentuk Proklim ini yang di gagas oleh Berugak Dise untuk meningkatkan kesadaran terhadap masyarakat dalam melakukan dan menyikapi perubahan iklim" Tutup Rosadi.
Sementara itu Direktur adaptasi perubahan iklim Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sri Tantri Arundati dalam sambutannya menyampaikan terharu atas perlakuan istimewa masyarakat Tumpak yang begitu meriah, untuk itu ia menyampaikan ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya. Lebih lanjut Sri Tantri menyampaikan bahwa Kementrian LHK menyadari akan terjadinya perubahan iklim sehingga pihaknya menjalin kerjasama dengan World Neightbors Asia Tenggara untuk mengatasi perubahan iklim tersebut.
"Sehingga kami berharap kegiatan ini terus berlanjut dan tidak putus ditengah jalan. Karena Proklim berkaitan dengan bagaimana menghadapi perubahan, sehingga kita betul-betul berharap dengan adanya proklim ini akan bisa memberikan kesadaran terhadap masyarakat akan perubahan iklim" Kata Sri Tantri.
Dan kami sangat mengapresiasi bapak ibu terhadap capaian-capaian yang telah diraihnya selama ini. Untuk itu tetaplah smangat meskipun kemarau panjang, teruslah berbuat, sehingga Desa Tumpak akan maju dan masyarakatnya sejahtera". Tutupnya.
Dalam kegiatan tersebut Direktur World Neightbors Mr. Add Right juga mengungkapkan bahwa beradaptasi terhadap perubahan iklim merupakan sebuah keharusan.
"Di negara-negara besar sudah mengalami prubahan iklim termasuk yang baru-baru ini Australia dan Negara-negara lain di belahan dunia" Papar Add Right.
Setelah kegiatan monitoring dan sesi penyambutan selasai, selanjutnya rombongan mengunjungi lokasi Kampung Iklim dan disambut ramah tamah oleh masyarakat.
@lombokepo