Giri Menang - Perhelatan penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), menjadi momen positif bagi pemerintah kabupaten Lombok Barat. Tahun sebelumnya, kegiatan yang sama, biasanya digelar di dalam gedung atau hotel berbintang. Namun kegiatan yang menghadirkan Gubernur NTB, Forkopimda, serta bupati/walikota se NTB ini, digelar di tempat terbuka. Seremoninya digelar di komplek Hotel Sundencer Kecamatan Sekotong-Lombok Barat.
Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dalam arahannya sempat menyentil. Kegiatan ini sekaligus mempromosikan Lombok Barat. Beralasan, karena podium dilatarbelakangi oleh pantai Sekotong Indah yang sering digunakan sebagai transit menuju Gili Gede, Tangkong, ataupun Gili Sudak.
“Saya kira ini tempat yang baik walaupun kita sering ke Mataram, tapi jarang menuju ke Lombok Barat. Ini di belakang kita ada pulau pulau kecil yang indah. Kita sekali waktu bisa diajak oleh bupati Lombok Barat, karena keindahan alam bukan hanya Gili Trawngan,” kata gubernur, Selasa, (26/11/2019).
Gubernur masih menyoal potensi alam Lombok Barat. Menurut dia, pada momen momen tertentu, dia mengajak jajarannya sekaligus meminta untuk tetap menjalin silaturahmi, jangan sampai berlalu.
Terlepas dari itu, dalam arahannya, gubernur menyebut, DIPA dan TKDD merupakan dokumen yang menjadi acuan seluruh menteri, piminan lembaga, dan kepala daerah dalam melaksanakan program pembangunan pemerintha Indonesia Maju. Secara nasional, acara penyerahan dlangsungkan di Istana Negara 14 November 2019 lalu.
Pada akhir sambutannya gubernur meminta, bupati Lombok Barat jangan beranjak pulang dari tempat acara. Karena tamu-tamu dan bupati/walikota se NTB ingin menikmati keindahan pantai Sekotong Indah.
“Saya minta bupati Lombok Barat tidak segera pulang setelah acara ini. Kasihan tamu-tamu yang jauh, datang ke tampat yang indah ini,” pinta gubernur menutup arahannya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) NTB, Syarwan menyatakan, penyerahan DIPA dan TKDD ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya dilakukan masih di bulan Desember. Tahun 2019 ini untuk DIPA 2020, kata Syarwan, diserahkan pada 26 November 2019.
“Ini dipercepat oleh pemerintah supaya APBN ini mulai geraknya pada Januari. Karena harapannya, tidak seperti tahun sebelumnya menunggu dan menungu,” jelas Syarwan kepada wartawan.
Dengan dipercepatnya penyerhan DIPA ini, tentu semua daerah pengguna anggaran jangan menunda-nunda, karena awal Januari 2020 sudah mulai penggunaannya.
Usai sambutan dan seremoni, dilakukan penandatanganan MoU tentang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Pulau Lombok. Selanjutnya penyerahan DIPA Petikan Bupati/Kepala Daerah penerima daftar DIPA Transfer, serta penyerahan DIPA petikan secara simbolis dan penyerahan dengan nilai indikator Kinerja Pelaksana Angaran (IKAPI).
@lombokepo