Bupati Imbau Petani Mataiyang Jaga Kualitas Madu |
Sumbawa Barat - Petani Madu Desa Mataiyang diminta oleh Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyarifin, M.M untuk tetap menjaga kualitas madu. Hal tersebut penting untuk menjadikan madu Mataiyang konsisten di pasar dan mendapat kepercayaan dari masyarakat.
"Bisnis madu itu kuncinya ikhlas, jujur dan sungguh-sungguh, terutama jujur, sehingga masyarakat tetap percaya dengan kualitas madu Mataiyang. Petani harus menjaga keaslian madu, jangan ada yang dicampur dengan gula, kalo itu dilakukan maka hancur, tidak ada yang percaya lagi selama-lamanya,” kata Bupati pada kegiatan panen raya madu dan forum bisnis madu di Desa Mataiyang, Kecamatan Brang Ene, Kamis pagi (17/10).
Bupati juga meminta pilot project incubasi inovasi Desa madu Mataiyang tidak berhenti setelah diresmikan, tetapi bisa terus berlanjut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain membuka panen raya madu hutan dan forum bisnis madu Mataiyang, Bupati juga meresmikan pembangunan rumah produksi madu hutan Mataiyang.
Menyerahkan bantuan peralatan produksi madu dan menyerahkan sound system untuk masjid Nurul Yakin Desa Mataiyang.
Kepada masyarakat Bupati berkomitmen menyerahkan aset lahan bekas bangunan sekolah akibat gempa untuk pembangunan masjid.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa KSB, Drs. Mulyadi, M.Si dalam laporannya mengatakan, Desa Mataiyang dijadikan pilot project incubasi inovasi Desa dengan produk madu hutan. Anggaran Rp. 1,2 miliar digelontorkan untuk mensukseskannya. Anggaran itu untuk membuat rumah produksi madu, pengadaan peralatan dan peningkatan sumber daya manusia.
Diharapkan madu Mataiyang nantinya akan menjadi madu yang go nasional bahkan go internasional. Sementara, itu Kepala DPMD dan Dukcapil NTB Dr. Azhar yang juga hadir dalam acara ini mengatakan, Pemerintah Provinsi NTB akan mensuport Desa Mataiyang di tahun 2020 melalui anggaran pembinaan BUMDes. (LNG01)
@lombokepo