Sultan Salahuddin Bima, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah ditemani Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri dan Wakil Bupati Bima, Drs. H. Dahlan M. Noor, |
Bima - Hadirnya industri pengolahan merupakan solusi tepat untuk mengolah berbagai hasil pertanian dan kelautan di NTB. Termasuk potensi garam yang ada di Kabupaten Bima. Sehingga, masyarakat petani bisa merasakan kesejahteraan dari hasil usahanya selama ini. Apalagi pengolahan itu menyangkut hasil garam yang ada di Kabupaten Bima, yang jumlahnya cukup besar.
Harga garam saat ini masih berkisar 7 ribu rupiah satu karung. Namun, kalau diolah maka harganya bisa lebih tinggi. Hanya saja, para pengusaha atau industri membutuhkan keamanan dari daerah dimana akan dibangun industri.
Saat berdialog dengan petani garam Kabupaten Bima, di Ruang VIP Bandara Sultan Salahuddin Bima, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah ditemani Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri dan Wakil Bupati Bima, Drs. H. Dahlan M. Noor, akan mengatakan bahwa tugas pemerintah adalah melayani dan membantu masyarakat.
Untuk mencarikan solusi terhadap harga garam di Kabupaten Bima, Gubernur akan mempertemukan para pengusaha garam di Indonesia dengan para petani. Yaitu langsung mengajak para pengusaha garam meninjau tambak garam, dalam waktu dekat.
Solusi itu disambut baik dan senang oleh para petani garam yang jumlahnya sekitar dua puluh orang. Bahkan langkah ini diyakini dapat menjadi jembatan. Sehingga, para petani dapat menyampaikan langsung segala persoalan kepada pengusaha.
"Dalam waktu dua minggu, silahkan pilih satu orang setiap kecamatan untuk kita pertemukan dengan pengusaha garam Surabaya," kata Gubernur.
Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul itu menegaskan tugas gubernur, bupati, walikota adalah membantu mencarikan solusi setiap persoalan yang dihadapi masyarakat. Kehadiran pemerintah kata orang nomor satu di NTB itu memberi makna bahwa masyarakat tidak sendiri mneghadapi persoalan hidup. Apalagi menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Jangan biarkan masyarakat mencari sendiri solusinya. Kalau masyarakat dibiarkan mencari sendiri solusi dari masalah mereka, buat apa ada kita sebagai pemerintah," tegasnya. Karena itu, Gubernur meminta masyarakat untuk memberikannya waktu, sehingga dapat mencarikan solusi permasalahan garam di Bima.
@lombokepo