Perang Melawan Hoax, Divisi Humas Polri Terjun Ke NTB Untuk Sosialisasi Dengan Penggiat Media Sosial - newsmetrontb

Thursday, July 25, 2019

Perang Melawan Hoax, Divisi Humas Polri Terjun Ke NTB Untuk Sosialisasi Dengan Penggiat Media Sosial

Kombes Pol Tjahyono Saputro selaku Kabag Yaninfodok Ro Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) 
Mataram - Divisi Humas Polri mengggelar diskusi keterbukaan informasi publik cerdas bermedia sosial dalam memerangi Hoax di era keterbukaan informasi publik bagi penggiat media sosial di NTB. Kegiatan ini berpangsung di Ballroom Hotel Astoria Mataram, (25/7).

Kegiatan diawali dengan sambutan Kapolda NTB yang di wakili oleh AKBP Windianto Selaku Irbin Opsnal Irwasda Polda NTB.

"Selamat datang Tim Humas Mabes Polri dan para undangan. Terselenggaranya kegiatan ini dalam menyikapi trent milineal di era keterbukaan informasi yang sangat berkembang pesat dalam perkembangan berita media cetak dan elektronik disatu sisi media sosial perlu menjadi fokus perhatian khusus bagi kita semua terkait memerangi penyebaran berita Hoax ", pungkasnya

Kegiatan tersebut diikuti oleh 100 peserta dari mahasiswa, pelajar dan umum. Serta masing - masing Polres Se - NTB mengirimkan 20 orang perwakilannnya untuk mengikuti kegiatan tersebut. 

Kombes Pol Tjahyono Saputro selaku Kabag Yaninfodok Ro Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) menyampaikan  bahwa kegiatan digelar tersebut bertujuan
bagi para kalangan Pelajar ,dan Youtuber untuk menyaring penyebaran informasi dengan bijak , karakteristik media sosial pesan yang disampaikan bebas dan cenderung lebih cepat dibandingkan media lainnya tanpa harus melalui Gatekeeper.

"Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif , langsung menuding jari kepihak tertentu dan isinya bisa diambil dari berita resmi hanya saja diubah ubah agar menimbulkan presepsi sesuai yang dikehendaki oleh sang pembuat hoax. Oleh karena itu di harapkan kedepannya peserta yang hadir dalam giat ini mampu membatu pihak Polri untuk memerangi penyebaran berita Hoax melalui media sosial", jelasnya.

Lebih lanjut,  pria yang akrab di panggil Tjahyono ini mengatakan pihaknya  ingin  memberikan peningkatan kemampuan dalam bentuk wawasan akademik dan umum kepada para peserta  agar bijak dalam bermedia sosial.

"Kita harapkan mereka  menggunakan gadgetnya  untuk bermedia sosial dengan baik dan benar. Jadi jangan sampai di salahgunakan, "ungkapnya.

Kedepannya, lanjut Tjahyono, para penggiat media sosial bisa menangkal berita hoax, konflik sosial, radikalisme bahkan ujaran kebencian. Polri, berusaha menetralisir dari aspek prefentif dan praventif.

“Kalau masih terjadi juga, aspek penegakan hukum Polri lah yang berperan,” tambahnya.

Dalam pelatihan tersebut, peserta yang terdiri dari para pelajar, mahasiswa dan para Youtuber itu akan diberikan pengatahuan dasar cara mengkroscek berita, baik dari sumber maupun situsnya. Setelah itu, baru kroscek di dunia nyata agar tidak mudah menyebar luaskan informasi yang diterima.


(LNG01)

@lombokepo

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments