Rapat Penyusunan Perencanaan Kegiatan Tingkat Kabupaten, Rabu, 17 Juli 2019 |
Lombok Utara - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara bersama dengan INOVASI melaksanakan Rapat Penyusunan Perencanaan Kegiatan Tingkat Kabupaten, Rabu, 17 Juli 2019. Rapat ini bertajuk “Menguatkan Kepemilikan dan Keberlanjutan Program secara Mandiri oleh Pemerintah Daerah”.
Hadir dalam pertemuan ini Bupati Kabupaten Lombok Utara Dr. H. Najmul Akhyar, MH, Kepala Dikpora Lombok Utara Dr. Fauzan, M. Pd, Kemenag Lombok Utara, Bappeda Lombok Utara, Kepala UPTD, Pengawas serta Kepala Sekolah yang terlibat dalam program INOVASI.
Provincial Manager INOVASI Dr. Edy Heryanto dalam sambutannnya menerangkan pentingnya pemerintah daerah melakukan replikasi program penguatan literasi yang sudah dilakukan selama 4 tahun di Lombok Utara.
“Kami berharap bahwa kegiatan perencanaan semacam ini akan terus ada meskipun INOVASI sudah berakhir. Ada beberapa program yang sudah dilakukan di NTB, begitu program berakhir maka kegiatan tidak ada lagi dan selesai begitu saja. Harapannya ke depan program terus berjalan meskipun INOVASI sudah berakhir. Kami berharap ada sistem yang menunjang keberlanjutan program. Kami juga di INOVASI sudah melatih para fasilitator daerah. Orang-orang terlatih ini perlu dilembagakan sehingga kalau ada pergantian bupati atau kepala dinas, misalnya, orang-orang yang sudah ahli ini tetap dapat membagi ilmu mereka. Ini salah satu kekhawatiran kami. Kami berharap pertemuan hari ini menghasilkan sesuatu yang sistemik. Mohon arahan dari bapak bagaimana kelanjutan program ini ke depan. Ada atau tidak adanya INOVASI,” ujar Edy Herianto.
Tercatat 33 orang fasilitator daerah yang sudah dilatih oleh INOVASI yang tidak hanya terbatas kepada pemahaman tentang program tetapi juga dalam bidang monitoring, evaluasi dan komunikasi.
Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH, didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga, Dr. Fauzan, M.Pd, membuka secara resmi kegiatan ini. Di kabupaten ini, sejak 2016 hingga tahun ini INOVASI bermitra dengan pemangku kepentingan melaksanakan program Gema Literasi, Guru BAIK (Belajar – Aspiratif – Inklusif – Kontekstual), PELITA (Peningkatan Kualitas Pembelajaran Literasi Kelas Awal) dan SSM (Saya Suka Membaca).
“Investasi kita di sumber daya manusia. Investasi di masa depan. Kita ingin mempercepat proses pendidikan karena inilah caranya kita meningkatkan sumber daya manusia. Kalau kita bicara sumber daya manusia, porsi terbesar adalah pendidikan. Kaitannya dengan hal-hal yang dilakukan INOVASI banyak hal positif yang dilakukan INOVASI. Oleh karena itu sehubungan dengan rencana berakhirnya program INOVASI ini, salah satu tolak ukur keberhasilan adalah apakah program ini berkelanjutan atau tidak. Kalau berkelanjutan berarti sesuai dengan kebutuhan kita. Ini harus didiskusikan antara INOVASI dengan dinas pendidikan. Kalau hal baik wajib kita teruskan. Saya atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada INOVASI yang berbuat untuk kemajuan pendidikan di Lombok Utara. Program-program baik yang sudah dilakukan INOVASI akan kita tindaklanjuti. Ini adalah saat yang tepat untuk rapat perencanaan dan sangat strategis. Menguatkan kepemilikan dan keberlanjutan. Program ini milik kita dan harus dilaksanakan dan menjaga keberlanjutannya, “ ujar Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH dalam pembukaan kegiatan.
Dalam kesempatan kali ini, disampaikan pula hasil-hasil sementara dari dampak pengimplementasian program. Misal, para guru sekarang cenderung untuk semakin kreatif dalam mengembangkan metode-metode mengajar yang membantu siswa untuk aktif dan partisipatif di kelas. Namun, di sisi lain disadari pula bahwa dalam pelaksanaan program ada tantangan yang muncul seperti kehadiran peserta yang belum maksimal. Hal ini terjadi karena ada beberapa peserta pelatihan yang berganti-ganti sehingga tidak mengikuti pelatihan secara berkesinambungan. Tantangan lain yang muncul adalah dukungan yang belum maksimal dalam hal pengalokasian BOS dan materi-materi pembelajaran, ketersediaan buku bacaan yang sesuai dengan kemampuan membaca anak cenderung masih kurang.
Melalui kegiatan ini, komitmen untuk melanjutkan program yang disesuaikan dengan sumber daya dan kebutuhan akan dilakukan secara mandiri. Mengenai penganggaran, sebagai contoh, di sekolah akan dianggarkan ke BOS. Di BOS ada dana yang ditujukan untuk menunjang keprofesian guru. Perwakilan fasilitator daerah juga mengusulkan agar dibentuk tim pengembangan pendidikan.
District Facilitator INOVASI untuk Lombok Utara, Anhar Putra Iswanto, menerangkan bahwa keberadaan Program INOVASI di Lombok Utara adalah sebagai upaya untuk membantu visi pendidikan pemerintah daerah, terutama untuk mewujudkan Gerakan Kembali Ke Khittah Pendidikan yang digagas Bupati Lombok Utara.
“Kami menggagas implementasi Khittah Pendidikan itu dalam program literasi, mengingat kemampuan membaca anak-anak sekolah dasar (SD) di Lombok Utara masih rendah dibanding kabupaten lainnya di NTB”, terangnya.
@lombokepo