Sumbawa Barat - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa Barat di bantu Pemerintah Desa bahwa beberapa waktu lalu telah mendata daerah mana saja yang terdampak kekeringan di tahun 2019 ini.
Berdasarkan pantauannya yang di lakukan oleh BPBD bahwa di Kecamatan Poto Tano kekeringan semakin meluas yaitu di Desa Kiantar, Desa Tua Nanga, Desa Tambak Sari, Desa Senayan, Desa Poto Tano dan Desa Mantar.
Untuk estimasi jiwa terdampak yakni di Desa Kiantar 1.100 jiwa, Desa Tua Nanga 980 jiwa, Desa Senayan 315 jiwa, Desa Tambak Sari 120 jiwa, Desa Poto Tano 1.425 jiwa dan Desa Mantar sebanyak 1.080 jiwa," terang Kepala Pelaksanaan BPBD KSB Ir. H. Lalu Muhammad Azhar., MM melalui kepala bidang Kedaruratan dan Logistik Hendra Adiwinata, S. Pd.
Ia juga mengatakan bahwa Kecamatan Seteluk daerah yang mengalami kekeringan yaitu di Desa Ai Suning dengan jiwa terdampak 865 jiwa, Desa Meraran dengan jiwa terdampak 650 jiwa, Desa Lamusung dengan jiwa terdampak 972 jiwa dan Desa Kelanir dengan jiwa terdampak sebanyak 780 jiwa.
Sementara untuk di Kecamatan Taliwang daerah yang terdampak kekeringan yakni di Desa persiapan Lamunga dengan jiwa terdampak 725 jiwa, Desa Batu Putih dengan jiwa terdampak 445 jiwa dan Desa Labuhan Kertasari dengan jiwa terdampak 627 jiwa, sehingga jika di kalkulasikan perKepala Keluarga dan jiwa yang terdampak di 3 Kecamatan itu berkisar 2.660 KK dan jumlah jiwa terdampak sebanyak 10.084 jiwa.
Ia juga menjelaskan data jumlah masyarakat yang terdampak kekeringan ini sudah di kirim ke BPBD Provinsi. Dia juga menyampaikan bahwa pihaknya sekarang sedang menunggu laporan dari Desa dan Kecamatan untuk daerah yang mengalami kekeringan.
"Tadi Kepala Pelaksanaan BPBD KSB mengikuti rapat kordinasi kekeringan di Provinsi, mungkin nanti di sana akan dipikirkan bantuan apa saja yang akan di berikan bagi daerah yang terdampak kekeringan ini," pungkasnya. (Ibrahim)
@lombokepo