Kehadiran Tambang PT. Amman Mineral Nusa Tenggara |
Sumbawa Barat - Kehadiran Tambang PT. Amman Mineral Nusa Tenggara yang sudah beralih nama dari PT. Newmont Nusa Tenggara semenjak tahun 2016, menjadi tumpuan harapan masyarakat Sumbawa Barat, agar bisa menikmati keberadaan tambang raksasa tersebut di Bumi PARIRI LEMA BARIRI.
Tentunya tidak bisa dipungkiri keinginan masyarakat Sumbawa Barat, belum maksimal dipenuhi sampai sekarang walaupun disisi lain, perusahaan telah melakukan berbagai terobosan lewat rekrutmen tenaga kerja lokal, pemberdayaan, pelatihan serta pengembangan usaha produk lokal yang bernilai ekonomis, sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan untuk menjawab persoalan – persoalan diatas.
Pihaknya juga tidak bisa melihat dengan sebelah mata bahwa sesungguhnya, keberadaan PT.Amman Mineral Nusa Tenggara, telah menciptakan lapangan kerja bagi karyawan lokal sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarganya dan kegiatan usaha lainnya di dalam area tambang.
Lalu haruskah dipertahankan argument bahwa tambang tidak memberikan manfaat apapun bagi masyarakat Sumbawa Barat, sangatlah tidak logis argument tersebut, sehingga melahirkan pro dan kontra ditengah masyarakat yang hampir dipastikan tidak memberikan manfaat apapun, justru menguntungkan pihak yang berkepentingan untuk meraup keuntungan pribadi," jelas ketua Koalisi aspirasi rakyat tambang (KORTAM) KSB Lukman Luken. Pada Senin, (22/7).
Ia juga mengatakan, tuntutan Undang – undang Nomor 4 Tahun 2019. Tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, mewajibkan perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah Republik Indonesia, harus membangun pabrik pengelolahan hasil tambang atau Smelter, ini adalah salah satu langkah Pemerintah Pusat dalam memberikan perhatian agar memberikan azas manfaat ekonomi.
Kepastianya atau tidaknya PT. Amman Mineral Nusa Tenggara akan membangun Smelter menjadi bahan diskusi dari berbagai kalangan dan profesi dalam kurun waktu 3 tahun ini, hingga pada tahun pertengahan 2019, Kepastiaan smelter PT. AMNT terjawab sudah yang akan dibangun di Desa Benete dan Maluk bahkan Industri turunan lainnya yang dapat menyerap tenaga kerja dalam skala besar dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Sekretaris KORTAM Puakang mengungkapkan kondisi terkini adanya pro kontra sebagian kecil masalah pembebasan lahan di dusun Otak Kris, sehingga dari Koalisi Aspirasi Rakyat Tambang (KORTAM – KSB), sebagai bentuk penghargaan dan saling menghormati sesama warga Sumbawa Barat, Kami mengajak agar saudara – saudara kita yang berada di Desa Otak Kris, utamanya pendatang yang dari luar KSB. Untuk mendukung pembangunan Smelter tersebut. Jika penolakan ini terus terjadi, Maka Koalisi Aspirasi Rakyat Tambang mendesak.
Untuk menjaga Investasi di Sumbawa Barat yang aman dan nyaman, kami minta warga yang menolak pembangunan smelter agar tidak memperkeruh suasana area pembangunan smelter. Ia juga mendesak warga pendatang yang berada di dusun Otak Kris dan Pantai Benete, agar tidak lagi terus menerus bertahan dalam proses pembebasan lahan smelter.
"Mendesak komitmen PT.AMNT, apabila gagal membangun smelter maka tanah yang sudah terbayar di ambil kembali oleh pemiliknya," terangnya. Tambah, jika penduduk pendatang dari luar KSB tetap bertahan menolak pembangunan smelter, maka kami sebagai warga pribumi KSB yang tergabung dalam Koalisi Aspirasi Rakyat Tambang meminta para pendatang, untuk angkat kaki segera dari bumi KSB, karena smelter sangat kami butuhkan.
"Apabila point 1,2 dan 4 diatas tidak di indahkan, maka kami akan boikot seluruh kegiatan warga pendatang,"tutupnya. (LNG.05)
@lombokepo