Petugas Dari Kantor SAR Mataram Saat Evakuasi Korban Helikopter Jatuh |
Lombok Tengah – Sebuah helikopter milik PT Carpediem Air dengan type Bell-206L4 no Reg. PK-CDV jatuh di luar pagar Bandara Internasional Lombok (LIA), Minggu (14/07) pukul 14.03 wita. Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram yang menerima informasi kecelakaan ini langsung memberangkatkan personilnya untuk melakukan evakuasi.
“Pukul 14.22 wita pihak kami menerima laporan dari ATC LIA bahwa sebuah helikopter jatuh di desa Kawo kec. Pujut kab. Lombok Tengah”, jelas I Nyoman Sidakarya saat ditemui di lokasi kejadian didampingi oleh Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Muhdar.
Ia menjelaskan usai menerima laporan, personilnya diberangkatkan ke lokasi kejadian lengkap dengan peralatan SAR dan bergabung dengan unsur terkait dari ARFF, Kantor Kesehatan pelabuhan (KKP) kelas 2 Mataram, TNI, Polri dan personil Bandara lainnya serta dibantu masyarakat setempat untuk melakukan evakuasi dan pengamanan lokasi.
“4 orang korban berhasil dievakuasi dengan selamat, diantaranya 3 penumpang yang merupakan warga negara asing (WNA) dibawa oleh tim KKP Mataram menuju Rumah Sakit Umum Daerah Praya Lombok Tengah untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut dan 1 orang pilot yang merupakan warga negara indonesia dibawa menuju Emergency Operation Center (EOC) LIA”, ungkapnya usai melakukan evakuasi.
General Manager Angkasa Pura I Nugroho Jati dalam jumpa pers di ruang Media Center LIA memaparkan, helikopter tersebut adalah carter dengan rute Ungasan - LIA - Labuan Bajo - LIA - Ungasan, telah melakukan pendaratan darurat dan mengalami kecelakaan di sekitar desa Kawo kec. Pujut kab. Lombok tengah kurang lebih 4 Km dari pagar bandara atau ujung timur landasan 31.
“Pada tadi pagi sekitar pukul 08.20 wita helikopter tersebut mendarat di Bandara Internasional Lombok dan take off kembali menuju Labuan Bajo pada pukul 08.50 wita. sesuai jadwal helikopter tersebut seharusnya mendarat kembali di Lombok International Lombok pada pukul 13.15 wita”, paparnya.
Helikopter milik Carpedium Air membawa 3 penumpang dengan status 3 WNA atas nama Luka Marie (Belanda), Nicholas Alexander (Inggris), Donoso Lillo (Chili), dan kapten pilot Kustiyadi (Indonesia). Adapun penumpang yang mengalami luka ringan adalah 2 orang dan 1 kapten pilot beserta 1 penumpang dalam keadaan selamat dan sehat. Penyebab pendaratan darurat yang terjadi akan segera dilakukan investigasi lebih lanjut oleh KNKT dari Kementerian Perhubungan Udara yang akan tiba rencananya besok pagi.
“Alhamdulilah bahwa para penumpang maupun pilot semua dalam keadaan selamat dan pesawat juga tidak terbakar, utuh hanya memang malam ini kita amankan untuk proses status quo untuk dilakukan proses investigasi lebih lanjut oleh tim KNKT”, pungkasnya.
Sementara Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Mataram Wayan Diantika menambahkan, para penumpang hanya mengalami luka memar dan sudah diobservasi selama waktu dipandang cukup/aman. “Tidak ada kelainan di kepala dan sebagainya, jadi disimpulkan luka ringan berupa memar-memar dan tentu keadaan shock atau masih ketakutan. Itu yang tadi masih perlu dievaluasi di Rumah Sakit dan terakhir tadi sudah dinyatakan boleh keluar rumah sakit. Tidak ada yang patah, jadi luka ringan semua atas nama Luka Marie dan Donoso Lillo”, ucapnya.
Dalam pengamanan lokasi jatuhnya helikopter, Kepolisian akan bekerjasama dengan pihak/unsur-unsur terkait hingga proses investigasi selesai.
“Kita dari kepolisian dan bekerja sama dengan rekan-rekan dari Kodim 1620 Lombok Tengah, kemudian dari Lanud Rembiga, kemudian dari Apsec Angkasa Pura mengamankan lokasi sampai nanti investigasi selesai. Dan juga kita merencanakan kegiatan untuk tindak lanjut terkait kejadian ini selalu berkoordinasi dengan para stakeholder yang ada”, jelas Kapolres Lombok Tengah Budi S.
(Amre/Hms)
@lombokepo