Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd membuka Simposium Antar Bangsa, Seminar dan Workshop Trauma Healing Pasca Gempa |
Lotim - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd membuka Simposium Antar Bangsa, Seminar dan Workshop Trauma Healing Pasca Gempa dengan tema "Developing Holistical Psychology After The Earthquake Tragedy", di Gedung Birrul Walidain Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Pancor, Lombok Timur, Minggu (24/3/19).
Acara yang diselenggarakan atas inisiasi 3 (tiga) pihak yakni Yayasan Pendidikan Hamzanwadi, Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia, dan Persatuan Konselor Pendidikan (PEKA) dari Malaysia dalam rangka membahas kontribusi terkini atas dampak gempa yang telah melanda NTB beberapa waktu lalu.
Mengawali sambutannya, Wagub mengungkapkan bahwa agenda ini penting untuk menyumbangkan ide dan pikiran terutama kepada saudara/i korban gempa.
Wagub menguraikan, dari sisi 'fisik', pemerintah pusat RI telah memberikan banyak bantuan kepada seluruh korban gempa, baik yang (rumahnya) rusak berat, sedang, dan ringan. Akan tetapi,
bencana tidak hanya menyerang fisik, melainkan juga menyerang mental. Masyarakat harus di edukasi dengan baik agar kita benar-benar siap menghadapi segala bentuk bencana dan di edukasi bagaimana mengatasi trauma,
"karena itu kami selaku pemerintah provinsi NTB sangat mengapresiasi kegiatan ini" ungkap Wagub.
Lebih lanjut, Wagub menegaskan bahwa masyarakat harus mengingat NTB berada di jalur ring of fire, artinya rawan bencana terutama gempa. Kondisi ini membuat masyarakat harus waspada dan mempersiapkan diri terutama terkait kontruksi rumah,
"kewajiban kita adalah membangun rumah yang strukturnya tahan gempa, selain itu sistem harus disiapkan guna mengantisipasi setiap bencana yang ada", tegas Wagub.
Tidak lupa, Wagub menyelipkan pesan kepada masyarakat untuk senantiasa memelihara lingkungan. Wagub menyampaikan, saat ini pemprov NTB tengah gencar mengkampanyekan NTB Zero Waste. Wagub menghimbau, NTB harus bersih, tidak boleh lagi sampah di buang ke sungai maupun ke laut. Masyarakat harus mulai memilah mana sampah organik dan mana anorganik. Hal ini semata agar sampah yang ada kelak dapat mendatangkan manfaat, "kita harus mulai berpikir, bagaimana sampah dapat menjadi berkah bukan musibah", tegas Wagub.
Mengakhiri sambutannya, Wagub menyampaikan selamat dan terima kasih kepada seluruh hadirin dan mengapresiasi inisiatif kegiatan tersebut, "semoga ini membawa kebaikan dan bisa diterapkan kepada masyarakat yang lain", pungkas Wagub.
(Amre)
@lombokepo