Lombok Barat - Sejumlah tokoh masyarakat yang ada di NTB memberikan dukungan kepada Calon Presiden Prabowo Subianto. Mereka hadir di kediaman H Bambang Kristiono (HBK) di kawasan Senggigi untuk memberikan dukungan dan mendoakan prabowo kemarin sore (26/3).
Meskipun, Prabowo yang sejatinya dijadwalkan bertemu dengan mereka untuk silaturahmi tak bisa datang karena terkendala waktu.
“Beliau sejak awal telah merencanakan datang kemari (ke rumah HBK di Senggigi). Namun sejak turun dari Bandara, lautan manusia sudah menunggu dan menyerbunya memberikan dukungan,” ujar H Bambang Kristiono.
Akibatnya, jadwal Prabowo yang harusnya tiba di Senggigi sekitar pukul 15.00 Wita tertunda. Sehingga ia memutuskan terlebih dulu menemui ratusan ribu pendukungnya yang sudah berkumpul di Lapangan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela Kota Mataram untuk melakukan kampanye terbuka. Jadwal menuju Senggigi direncanakan setelah bertolak dari Lapangan Karang Pule.
Tapi di sana HBK menuturkan Prabowo juga tidak bisa keluar lapangan sesuai jadwal. Karena massa yang membludak, jalanan macet. Sehingga waktu yang mepet membuat Prabowo harus segera kembali ke bandara.
“Beliau menitip salam lewat saya kepada tokoh masyarakat, ulama dan tuan guru yang telah hadir mendukung beliau di sini. Dan saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya atas hal ini,” lanjut HBK sapaan Bambang Kristiono.
Sejumlah tokoh agama sebenarnya sudah hadir di kediaman HBK untuk bersilaturahmi dengan Prabowo. Mereka diantaranya TGH Tafaul Amri dari Ponpes Darus Shifa Lombok Timur.
Ada juga TGH Fathul Aziz pimpinan Ponpes Al-Aziziyah Kapek Gunungsari, Wakil Bupati Lombok tengah H Pathul Bahri serta beberapa tokoh lainnya.
Para tokoh tersebut mengungkapkan harapannya ke depan agar Indonesia lebih damai dan saling lebih mencintai. Mereka mengharapkan pemimpin yang menyejukkan dan negara dan mengangkat harkat martabat Negara ini.
“Kami ingin tatanan hukum dijalankan demi tegaknya keadilan di NKRI tanpa pandang bulu,” ujar TGH Tafaul Amri.
Sementara Sekjen Majelis Adat Sasak (MAS) Lalu Prima Wira Putra mengatakan perjuangan MAS adalah memberikan penguatan kepada kearifan lokal. Untuk itu strategi pembangunan perlu mengedepankan nilai-nilai kultur budaya. “Penguatan pada kramat adat, termasuk peningkatan kapasitas building dan hak hak ulayat masyarakat adat” kata Lalu Prima Wira Putra.
Terpisah, mantan Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Kyai Zulkifly Muhadli mengharapkan tentang perubahan. Ia meminta jika Prabowo diamanahkan menjadi Presiden bisa memperhatikan seluruh wilayah Indonesia. Termasuk diantaranya Kabupaten KSB.
Sedangkan TGH Mustahik dari Ponpes Al Mustapha Mataram berharap jika Prabowo terpilih jadi Presiden maka kehidupan tatanan sosial kemasyarakatan akan lebih sejuk dan damai jauh dari prasangka. (Hry)
@lombokepo