Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin, M.M melaksanakan panen raya jagung hibrida, pada Sabtu pagi (16/03) yang bertempat di UPT Lemar Lempo, Desa Talonang Baru, Kecamatan Sekongkang. |
Hadir dalam acara panen raya Sekda KSB, H. Abdul Azis, S.H., M.H, Kapolres Sumbawa Barat, Dandim 1628/Sumbawa Barat, Ketua Pengadilan Agama Taliwang, Para Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Kabag Humas dan Protokol, Camat Sekongkang dan petani Desa Talonang Baru.
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Suhadi, S.P., M.Si dalam laporannya menyampaikan, produksi jagung petani ini rata-rata 6,3 ton/hektar. Produksi ini di bawah rata-rata KSB yakni 6,5 ton/hektar atau target produksi 6,4 ton/hektar. Artinya hasil panen petani saat ini di bawah target. Tetapi jika dibanding tahun lalu di periode yang sama, hasil panen saat ini lebih tinggi 0,2 ton.
"Jagung yang dipanen hari ini merupakan benih jagung dan pupuk NPK dari Pemerintah Daerah. Seluruh petani juga telah mendapat kartu Bariri Tani, termasuk bantuan alat pertanian berupa handtractor, pompa air, mesin perontok dan lainnya,” katanya.
Bupati dalam sambutannya mengatakan, sesuai laporan Kadis, bahwa hasil panen belum mencapai target. Ini berarti ada yang belum optimal dalam bercocok tanam. Petani harus mengikuti petunjuk dari Petugas Penyuluh Lapangan yang sangat penting, mulai dari cara tanam termasuk penggunaan pupuk agar hasilnya dapat lebih maksimal. “Kami datang ke sini juga ingin memastikan apakah warga mendapatkan hak-hak dasar masyarakat seperti jamban, Kartu BPJS, Kartu Bariri Tani, UMKM, Ternak dan Bariri Nelayan, dan Alhamdulillah sudah semua,” kata Bupati usai berdialog dengan warga.
Dalam kesempatan ini Bupati juga mengajak warga mensukseskan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan melaksanakan lima pilarnya. Pilar pertama bebas buang air besar sembarangan. Kedua, cuci tangan pakai sabun. Ketiga, pengelolaan air minum rumah tangga. Keempat pengelolaan sampah rumah tangga dan kelima, pengelolaan limbah cair rumah tangga.
“Banyak penyakit lingkungan akibat tidak melaksanakan lima pilar STBM yakni seperti diare, disentri, demam berdarah dan lainnya. Mari laksanakan program STBM, bapak ibu guru juga ajarkan kepada anak-anak agar anak-anak sehat dan daerah kita sukses STBM,” pungkas Bupati. (Amri)
@lombokepo